Corona berwujud abstrak, tapi efeknya sangat nyata. Namanya sangat fenomenal dan bahkan hebatnya lagi seluruh belahan bumi memanggil nama yang sama. Kini Corona telah melumpuhkan semua kegiatan, termasuk aktifitas ekonomi dan bahkan sudah menyusup ke pelosok tanpa ada yg terlewatkan. Menembus batas rumah-rumah ibadah pada semua agama dan kepercayaan.
Karena fenomenalnya, Corona sanggup merubah tatanan kehidupan bangsa dan negara di seluruh dunia. Masuk menembus kamar-kamar rumah tangga, tanpa kecuali. Si kaya dan si miskin semua disapa oleh Corona.
Corona dengan caranya mampu merenggut nyawa manusis tanpa pandang bulu. Sedih melihat kematian dan pemakamannya yang tidak bebas disaksikan oleh keluarganya dan pada sisi lain terjadi suka cita dengan  dibebaskannya para narapidana, semua karena alasan Corona dilarang menyebar. Kamu datang dengan hasil nyata, baik dan buruk dalam bentuk teguranmu.
Bisa jadi pandemik Corona ini dianggap tidak baik oleh manusia. Namun pastinya dimata Tuhan tentu sangat baik bagi Ciptaan-Nya, hanya perlu penghayatan bahwa Corona ini diutus oleh Tuhan atas undangan manusia sendiri untuk melakukan perubahan dirinya di muka bumi sebagai khalifah. Cara Tuhan mengajari - training - manusia secara paripurna. Memaksa merumahkan manusia untuk introspeksi.
Baca Juga:Â Adakah Napi Koruptor Ingin Dibebaskan di Balik Covid-19?
Corona Tamu VVIP Bulan Suci Ramadhan
Kehadiranmu sampai pada bulan suci Ramadhan, bagi kami yang beragama Islam, sungguh menaruh simpatik dan berterima kasih. Tentu banyak tradisi-tradisi yang kurang layak ingin Corona merubahnya. Sebenarnya disadari banyak kegiatan membawa mudarat serta melelahkan dan berpotensi fitnah dibanding kebaikannya. Seperti kebiasan buka puasa bersama yang berlebihan, sampai melupakan keluarga di rumah untuk berbuka puasa bersama.
Tentu dengan kehadiranmu menjelang dan sampai pasca Ramadhan 2020, juga banyak akan merubah kebiasaan tradisi yang melelahkan, ahirnya minim atau bisa jadi tidak terlaksana lagi dan kembali buka bersama keluarga #diRumahAja. Termasuk ibadah lainnya, pastinya dilakukan di rumah bersama anak, suami atau istri yang juga butuh perhatian.
Termasuk dengan tradisi mudik dan belanja diahir Ramadhan yang berlebihan. Tentu tidak akan terlaksana lagi sebagaimana biasanya. Karena bila manusia ingin membantah si Corona dengan memaksa bertindak seperti biasa tanpa berubah. Artinya manusia tidak belajar dari Corona atau sama saja tidak memaknai positif atas kehadiran Corona.
Baca Juga:Â Suka Cita Sambut Ramadhan dalam Suasana Darurat Covid-19
Corona Merestorasi Gaya Silaturahmi