Sangat mengherankan pernyataan Direktur Pengelolaan Sampah PSLB3-KLHK itu, karena sempat mengangkat pernyataan perihal pemberian insentif fiskal kepada pelaku industri dalam membantu persoalan pangelolaan sampah di Indonesia. Tapi tidak berpikir hal yang menyangkut tentang pemberian insentif kepada pengelola sampah terdepan seperti pemulung, bank sampah, pelapak (Baca: Pasal 21 UUPS). Semoga pernyataan itu salah kutif saja dalam pembicaraan dan pengetikannya.
KLHK Harus Berani JujurÂ
Kesalahan fatal pemerintah dan pemda dalam melihat masalah sampah, bahwa pemerintah dan pemda tidak berani jujur dan mengakui kondisi sampah yang sebenarnya. Malah diduga pemda ikut-kutan memanfaatkan susana carut-marut akibat kebijakan yang keliru dari program KPB-KPTG dengan mengeluarkan kebijakan yang keliru pula seperti larangan penggunaan Kantong Plastik, PS-Foam dan Sedotan Plastik.
Sebagai catatan penting dari Green Indonesia Foundation Jakarta untuk memperingati HPSN 2020, agar semua pemangku kepentingan kembali ke jalan benar dalam mengelola sampah di Indonesia. Dalam tata kelola sampah minimal harus berpandangan pada ekologi dan ekonomi. Itu baru jujur dan bijaksana serta berbasis regulasi UUPS.Â
Dalam menyikapi sampah bukan dengan melarang menggunakan produk. Tapi sampah sisa aktifitas manusia itu yang dikelola. Karena peningkatan volume sampah linear dengan peningkatan kesejahteraan yang tentu meningkatkan daya beli atau tuntunan kebutuhan masyarakat.Â
Untuk sama diketahui dan diperhatikan bahwa:
Pertama:Â Sampah adalah sisa aktifitas manusia, bukan barang dan jasa. Mengelola sampah itu merupakan kewajiban bersama, masalah hasil yang akan diperoleh itu merupakan bonus saja.
Kedua:Â Pemerintah dan pemda harus jujur melihat bahwa semua sampah di TPA sudah menggunung. Sampah setiap hari bertambah tinggi, artinya adalah pemerintah dan pemda telah gagal dan gagal dalam mengelola sampah.Â
Akuilah tentang kegagalan itu untuk memperbaikinya, dari pada dibelakang hari terbongkar juga oleh pihak APH. Hal tersebut merupakan bom waktu yang setiap saat bisa meledak.
Supaya semua anak bangsa dapat duduk bareng berkolaborasi mencari solusi. Adalah salah kalau pemerintah dan pemda tidak mau menerima koreksi. Janganlah menganggap masuh bagi yang memberi masukan atau koreksi itu.Â
Segera sadari kekurangan tersebut. Sesungguhnya merekalah sahabat sejatimu, bukan yang berlaku ABS/AIS didepan Anda. Itu semua adalah manusia pecundang dan munafik.Â