Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Segera Berubah dan Berinovasi!

21 Februari 2020   01:55 Diperbarui: 21 Februari 2020   20:08 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Fakta kejenuhan masyarakat Dalam menyaksikan pengelolaan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Sumber: Dokpri

Sangat mengherankan pernyataan Direktur Pengelolaan Sampah PSLB3-KLHK itu, karena sempat mengangkat pernyataan perihal pemberian insentif fiskal kepada pelaku industri dalam membantu persoalan pangelolaan sampah di Indonesia. Tapi tidak berpikir hal yang menyangkut tentang pemberian insentif kepada pengelola sampah terdepan seperti pemulung, bank sampah, pelapak (Baca: Pasal 21 UUPS). Semoga pernyataan itu salah kutif saja dalam pembicaraan dan pengetikannya.

KLHK Harus Berani Jujur 

Kesalahan fatal pemerintah dan pemda dalam melihat masalah sampah, bahwa pemerintah dan pemda tidak berani jujur dan mengakui kondisi sampah yang sebenarnya. Malah diduga pemda ikut-kutan memanfaatkan susana carut-marut akibat kebijakan yang keliru dari program KPB-KPTG dengan mengeluarkan kebijakan yang keliru pula seperti larangan penggunaan Kantong Plastik, PS-Foam dan Sedotan Plastik.

Sebagai catatan penting dari Green Indonesia Foundation Jakarta untuk memperingati HPSN 2020, agar semua pemangku kepentingan kembali ke jalan benar dalam mengelola sampah di Indonesia. Dalam tata kelola sampah minimal harus berpandangan pada ekologi dan ekonomi. Itu baru jujur dan bijaksana serta berbasis regulasi UUPS. 

Dalam menyikapi sampah bukan dengan melarang menggunakan produk. Tapi sampah sisa aktifitas manusia itu yang dikelola. Karena peningkatan volume sampah linear dengan peningkatan kesejahteraan yang tentu meningkatkan daya beli atau tuntunan kebutuhan masyarakat. 

Untuk sama diketahui dan diperhatikan bahwa:

Pertama: Sampah adalah sisa aktifitas manusia, bukan barang dan jasa. Mengelola sampah itu merupakan kewajiban bersama, masalah hasil yang akan diperoleh itu merupakan bonus saja.

Kedua: Pemerintah dan pemda harus jujur melihat bahwa semua sampah di TPA sudah menggunung. Sampah setiap hari bertambah tinggi, artinya adalah pemerintah dan pemda telah gagal dan gagal dalam mengelola sampah. 

Akuilah tentang kegagalan itu untuk memperbaikinya, dari pada dibelakang hari terbongkar juga oleh pihak APH. Hal tersebut merupakan bom waktu yang setiap saat bisa meledak.

Supaya semua anak bangsa dapat duduk bareng berkolaborasi mencari solusi. Adalah salah kalau pemerintah dan pemda tidak mau menerima koreksi. Janganlah menganggap masuh bagi yang memberi masukan atau koreksi itu. 

Segera sadari kekurangan tersebut. Sesungguhnya merekalah sahabat sejatimu, bukan yang berlaku ABS/AIS didepan Anda. Itu semua adalah manusia pecundang dan munafik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun