Harap jangan sekali-kali berpikir bahwa kapan bisa cukup untuk biaya ke tanah suci bila hanya presentase terendah yang dimasukkan pada tabungan haji itu. Serahkan sepenuhnya pada Allah Swt untuk turut campur pada rencana suci itu.
Biarkan saja tabungan itu direkayasa atau diatur secara gaib oleh Allah Swt yang tentu bercampur dengan ikhtiar dan doa kita. Yakinkan diri bahwa Allah Swt akan mengabulkan usaha tersebut sebagai bukti nyata niat kuat ingin melaksanakan ibadah haji. Sekuat keyakinan kita, secepatnya pula kita akan berangkat menunaikan ibadah haji.
Insya Allah dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Kaya dan Mengayakan, segera dan tidak terduga terkabulkan doa tersebut untuk segera berangkat ke Tanah Suci. Tentu dengan tambahan rezeki kesehatan dan kemudahan lainnya untuk mendapatkan jatah atau kuota untuk berangkat haji.
Perlu diketahui bersama bahwa sesungguhnya semua umat manusia sejak kelahirannya sudah diundang oleh Allah Swt untuk datang ke Baitullah Makkah Al-Mukarramah untuk memenuhi panggilan-Nya dalam melaksanakan ibadah haji.
Namun tidak semua manusia sigap menyikapi panggilan Allah Swt tersebut. Artinya ada hamba-Nya yang serius dan ada yang biasa saja. Bahkan ada saja yang tidak memperhatikannya. Salah satu tanda keseriusan kita menyikapinya dengan membuka tabungan haji ini.
Tidak ada halangan bagi yang sudah ditakdirkan oleh Allah Swt untuk memenuhi panggilan-Nya. Tidak ada pengaruh terhadap kemampuan finansial dan lainnya, bila memang Allah Swt sudah menghendakinya. Pasti saja ada jalannya, sehingga dapat berangkat ke tanah suci.
Sekedar saran dari penulis bahwa haji itu hanya diwajibkan sekali dalam hidup saja. Maka bila ada rezeki berlebih setelah berhaji, maka tidak usah berhaji untuk kedua kalinya atau dan seterusnya. Lebih afdol dan amalannya lebih tinggi dari pada memberangkatkan keluarga atau sahabat yang belum menunaikan ibadah haji.
Makassar, Â 24 Desember 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI