"Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)"
Setiap umat Islam tentu sangat mendambakan berangkat ke Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan yang telah menunaikan haji, keinginannya melebihi dibanding yang belum berhaji. Walau ibadah haji hanya diwajibkan satu kali saja.Â
Sebuah perintah wajib hukumnya dalam rukun Islam kelima bagi orang yang mampu. Khususnya mampu dalam urusan kesehatan rohani dan jasmani. Karena uang bukan segalanya dalam urusan haji.
Usia muda adalah usia ideal melaksanakan ibadah haji. Agar kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan nikmat. Termasuk dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah demi membuktikan kebesaran Islam.
Sebagaimana pesan Nabi Muhammad Saw bahwa "Setelah shalat, maka keluarlah (ziarah) untuk mengetahui dan memahami kebesaran Islam"
Paradigma berpikir dan bertindak dalam melaksanakan ibadah haji pada usia tua perlu diadakan perubahan menjadi sebuah keinginan atau niat melaksanakan ibadah haji ke Mekkah Al-Mukarramah pada usia muda.Â
Sebagai generasi muda kreatif perlu merencanakan hidup berkah sedini mungkin. Sungguh berbahagialah bila kita dapat melaksanakan ibadah haji pada usia muda. Sangat nikmat, demikian penulis rasakan. Alhamdulillah.
Untuk mendapakan haji yang mabrur memerlukan persiapan-persiapan, antara lain, fisik, mental, jasmani dan rohani serta niat yang ikhlas dalam melaksanakan ibadah haji.
Penulis sedikit berbagi pengalaman dalam menjalankan ibadah haji tersebut. Kebetulan penulis telah melaksanakan ibadah haji pada usia 37 tahun (1999) dan usia penulis saat ini adalah 57 tahun (2019).Â
Saat menunaikan ibadah haji tahun 1999 dan Ongkos Naik Haji (ONH) waktu itu sangat melambung tinggi kenaikannya. Tapi karena semua kehendak Ilahi Rabbi. Maka tidak ada bisa menghalanginya, Subahanallah Alhamdulillah.