Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bangun Sumur Resapan Se-Jabodetabek, Solusi Absolut Banjir Jakarta

21 Desember 2019   17:00 Diperbarui: 22 Desember 2019   03:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saatnya menghentikan saling tuding antara Jakarta dan Bogor perihal sumber air atau asal-usul banjir di Jakarta karena semua itu tidak ada manfaatnya. 

Pihak Jakarta mengatakan bahwa banjir itu akibat kiriman air dari Bogor, begitupun sebaliknya Bogor mengatakan siapa suruh Jakarta tinggal di bawah.

Perdebatan murahan yang tidak berakal dan tidak berujung solusi itu mubadzir serta tidak akan menyelesaikan masalah. Karena semua itu sudah menjadi ketentuan pencipta Tuhan YMK akan letak geografisnya antar Jakarta dan Bogor atau wilayah tetangganya. 

Jadi solusinya adalah kerja sama antar daerah untuk mencegah banjir. Karena Jakarta dan wilayah penyanggahnya tentu saling membutuhkan.

Khususnya Jakarta sebagai ibu kota negara yang punya banyak kepentingan sekaligus tentu banyak sumber dananya. Jakarta harus fasilitasi bangun sumur resapan, waduk, embung dll se Jabodetabek. Khususnya rumah pribadi dan fasilitas umum lainnya.

Presiden Jokowi dan khususnya Gubernur Jakarta Anies Baswedan harus menjadi lokomotif perubahan dan segera mempelopori dan membangun masif sumur resapan se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Jakarta harus ikut mensubsidi wilayah penyangganya tersebut.

Begitupun sebaliknya Bodetabek sebagai penyanggah ibu kota Jakarta perlu mendukung dan secara bersama mencegah banjir. Karena fungsi ibu kota itu cukup berat dipikul untuk Jakarta yang sudah memikul pusat bisnis, pusat pariwisata, kebudayaan, pusat pendidikan. Maka harus secara gotong royong mengantisipasi masalah banjir.

Sumur resapan ini sebuah solusi absolut untuk antisipasi banjir Jakarta dan sekitarnya. Termasuk menata baik tata kelola sampah secara bersama. 

Output pengolahan sampah berupa kompos dapat dikombain dengan konstruksi - mix urugan tanah pada sumur resapan agar berfungsi baik dan tidak meluap serta mudah menyerap sebelum air bertemu lapisan tanah asli.

Ilustrasi: Mindmap penulis dalam mencegah banjir Jakarta. Sumber: Dokpri.
Ilustrasi: Mindmap penulis dalam mencegah banjir Jakarta. Sumber: Dokpri.

Terbitkan Regulasi Anti Banjir Antar Daerah

Tingkatkan kekuatan kebijakan atas regulasi sumur resapan dari Peraturan Gubernur (Pergub) menjadi Peraturan Daerah (Perda) atau buat Perda Sumur Resapan Jakarta, karena Pergub No. 20 tahun 2013 tentang Sumur Resapan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jokowi (1/4/13), sepertinya lemah dalam aplikasinya.

Agar lebih efisien dalam pembiayaan dan sosialisasi regulasi sebaiknya gabungkan saja dengan Perda Bangunan Hijau Jakarta (Green Building). Dimana regulasi bangunan hijau Jakarta juga masih berbentuk Peraturan Gubernur (Pergub) No. 38 tahun 2012 mengenai Bangunan Gedung Hijau.

Diharapkan Perda Sumur Resapan dan Bangunan Hijau Jakarta merupakan suatu peraturan yang bersifat wajib (mandatory). Sehingga bagi bangunan yang tidak memenuhi ketentuan, tentunya akan mendapatkan sanksi. Perlu adanya kajian mendalam agar dapat menjadi tepat guna dan tepat sasaran.

Perlu lebih penekanan pada pemberian subsidi pembangunan sumur resapan, khususnya bagi rumah pribadi se Jabodetabek yang didukung subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan hal tersebut dituangkan dalam perda. Biar memiliki kekuatan politik anggaran yang pakem dan tidak berpotensi dipermainkan.

Termasuk dalam perda tersebut, Pemprov. DKI Jakarta harus mensupport dengan memberi subsidi atas biaya pembangunan sumur resapan khusus kepada rumah pribadi se Jabodetabek. Pemda dan masyarakat Jabodetabek harus bersatu visi dan kerjasama mengatasi banjir dan sampah. Sampah sangat rentan kaitannya dengan banjir.

Adanya kerja sama antara Jakarta dan daerah penyangganya Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) maka dapat dipastikan bisa membangun sistem pencegahan banjir yang komprehensif. 

Bodetabek bisa merencanakan waduk atau embung disamping membangun sumur resapan. Agar tidak semua air dari kota atau daerah penyanggah masuk langsung ke Jakarta.

Termasuk di hulu Sungai Ciliwung yang ada di Cianjur dan Bogor perlu direvitalisasi dengan membangun waduk di beberapa titik potensi. Seperti sekitar Perkebunan Teh yang ada di hulu Sungai Ciliwung Bogor. Selain waduk yang telah dibangun di Sukamahi dan Ciawi.

Waduk, situ, embung dan sumur resapan berbagai ukuran tersebut akan menahan air dengan debit yang besar dari hulu sungai Ciliwung dan daerah Bodetabek agar tidak langsung meluncur ke Jakarta.

Pastinya dalam mencegah banjir, air tidak sepenuhnya disalurkan ke sungai atau laut, tapi sebaliknya air itu di tahan dan di tampung dalam waduk, sumur resapan dan sejenisnya. Termasuk bertujuan menjadi tabungan air untuk musim kemarau.

Tempat strategis untuk bangun sumur resapan selain dari pekarangan rumah atau bangunan lainnya. Misalnya pada median jalan, trotoar, pedestrian, ruang terbuka hijau, taman, area dibawah plyover dll. Sumur resapan harus dibangun massif se Jabodetabek.

Pemprov. DKI Jakarta harus mendorong seluruh pemda Bodetabek penyangganya untuk membangun waduk dan sumur resapan di tempat tertentu  dan sumur resapan disetiap rumah atau bangunan lainnya. 

Harus sinergi kebijakan untuk dasar regulasinya. Jakarta harus menjadi motor penggerak. Kebijakan secara regional bisa melalui Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur.

Penyebab banjir Jakarta bukan semata berasal dari hulu Sungai Ciliwung tapi dari masing-masing bangunan atau wilayah lainnya. Makanya dibutuhkan sumur resapan di setiap rumah penduduk dan bangunan lainnya agar air limbah bekas pakai dan air hujan dapat ditampung dan diminimalisir keluar dari pekarangan sendiri.  

Bandara Soetta, 21 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun