Idul fitri memberikan pelajaran agar bisa dan mampu saling memaafkan dan saling mengunjungi. Biasanya setelah shalat Idul Fitri kita saling bersalaman seraya meminta maaf dan memaafkan. Termasuk kesempatan memberi sedekah, memberi makanan anak yatim atau mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan lainnya. Itulah hari agung nan fitri.
Sungguh tradisi yang sangat indah di hari suci Idul Fitri. Di mana orang lain sulit untuk memaafkan dan cendrung untuk marah, tapi di Hari Raya Idul Fitri kita menebar maaf dan menebar kebaikan.
Tanda diraihnya kemenangan pasca Ramadan, bila dengan ihlas bisa memberi dan meminta maaf atas kesalahan dan kehilapan. Itulah hari kemenangan dan kesempurnaan puasa Ramadan ditandai dengan saling memberi dan menerima maaf.
Rasulullah Muhammad SAW. dalam satu hadis mengancam orang yang memutuskan tali silaturahmi. Pada kesempatan lain Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa muslim yang terbaik adalah yang menyambung silaturahmi.
Ucapan selamat tidak hanya datang dari sesama muslim, tapi juga dari saudara-saudara non muslim. Ucapan selamat ini memberikan makna bahwa ketenangan jiwa dan keselamatan memberikan ikatan kekeluargaan yang baik dan diharapkan berkesinambungan.
Memaafkan dan menyambung silaturahmi menjadi satu dalam rangkaian Idul Fitri. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai umat yang saling memaafkan dan kokoh dalam persaudaraan sesama muslim dan non muslim.
Dikutip dari Greatergood-Tempo (5 Makna Maaf). Bahwa saat kita memaafkan seseorang, bukan berarti mengabaikan kesalahan yang telah dibuat orang tersebut pada diri sendiri. Namun, dengan menerima permintaan maaf dapat mendatangkan manfaat, sebagai berikut:
Pertama:Â Dapat membawa kedamaian pada diri serta jiwa.Â
Kedua:Â Memaafkan dapat membebaskan dari rasa amarah yang perlahan menggerogoti kebahagiaan diri.
Ketiga: Memaafkan, diharapkan juga mampu memperbaiki hubungan yang mungkin sebelumnya telah rusak.