Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Balada dan Solusi Pemilu Serentak

1 Mei 2019   03:33 Diperbarui: 1 Mei 2019   03:54 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penulis mencoblos di TPS 056 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (17/04). Sumber: Pribadi

Khususnya parpol harus kembali menerapkan atau mengutamakan kadernya dalam menentukan calon-calon pemimpin dan calon-calon legislator. Jangan berdasar pada yang mampu membayar saja. Hal ini yang paling merusak perjalanan demokrasi Indonesia. 

Maka diharapkan pemerintah merevisi UU. Pemilu dan UU. Parpol agar lebih bermutu. Termasuk peraturan-peraturan KPU janganlah gonta-ganti sesuai kehendak penguasa yang nantinya akan ikut pemilu selanjutnya. Rakyat akan jadi tumbal demokrasi, semua itu harus dihindari demi peningkatan bobot dan peradaban demokrasi Indonesia.  

Keterangan Video: Penulis saat menyaksikan perhitungan suara Caleg pada salah satu TPS di Kecamatan Palmerah Jakarta Barat (17/04) 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun