Pada proses itulah bermakna ramah lingkungan, karena manusia tidak boleh membiarkan sampah menyentuh bumi sebelum dikembalikan kepada unsurnya atau pada hakekat keberadaannya.Â
Mari bersama jaga bumi dan jaga Indonesia dari manusia sampah yang hidup diatas kebohongan mengelola sampah untuk memetik keuntungan pribadi dan kelompoknya. Hentikanlah membohongi bumi.Â
Perlu diketahui bahwa bencana sampah, kemarau, gempa, banjir, tzunami dan lainnya merupakan bala tentara Allah Swt. Setiap saat "bala tentara" itu akan turun untuk menjaga bumiNya dan tentu pula menjaga manusia ciptaanNya yang terdzalimi oleh oknum penguasa dan pesngusaha serakah. Nikmati dan fahami makna bencana yang diturunkan Allah Swt.
Mari sambut hari bumi dengan berlaku jujur pada sampah dan bumiNya itu sendiri. Semoga tidak hanya seremoni setiap perayaan-perayaan. Karena begitu banyaknya gerakan seremoni atas nama penyelamatan bumi atau lingkungan. Tanpa ada solusi bijak dan berkeadilan.
Hentikan bohongi rakyat dengan cara mengkambing-hitamkan plastik. Plastik bukanlah masalah, plastik sebuah kebutuhan dalam peradaban modern. Masalah sesungguhnya adalah ketidakjujuran pengelolanya sendiri. Mari sadari kekeliruan yang terjadi. Ingat, rakyat sudah cerdas dan kritis. Tidak ada keselamatan bila bohongi rakyat.
Maka yang pertama dan utama yang harus bersih adalah tukang sapunya (pengelola), untuk keselamatan bumi tempat kita berpijak. Mari nikmati sisi positif dari sampah dengan cara bermartabat, konsistensi dan kejujuran demi menyelamatkan bumi yang kita tempati bersama.
Selamat Hari Bumi 22 April 2019 !!!