Banyak sahabat atau teman medsos, netizen dan penggiat sampah termasuk diantaranya ada PNS, Akademisi dan pengusaha sampai pada mahasiswa dan peneliti sampah untuk tesis program doktoral yang diskusi serta inbox FB, WAG, Email, WA dan telpon dengan pertanyaan substansi yang hampir sama bahwa :
"Kenapa Pemerintah dan Pemerintah Daerah tidak menjalankan regulasi persampahan dengan benar dan serius ?"
Kalau memang dikatakan bahwa regulasi sampah sudah baik dan pro rakyat...?????
Pada umumnya pengantar pertanyaan sahabat tersebut menyatakan bahwa: Penulis dianggap paling banyak berbeda dan vokal dan sangat kritis terhadap oknum pemerintah dan mitranya sebagai penyelenggara tata kelola sampah di Indonesia. Baik dituangkan pada forum resmi pemerintah, swasta sampai kepada ulasan tertulis di media online serta media mainstream (surat kabar dan majalah).
Penulis "menolak keras" SE Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Tahun 2016) Tentang Kebijakan Kantong Plastik Berbayar. Terakhir mengoreksi Kekurangan dan Kekeliruan Perpres nomor 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Pemerintah sepertinya over confident dengan keseringan mengeluarkan regulasi tentang sampah, bodoh banget. Terakhir ini, selain akan kembali bermaksud memberlakukan Kantong Plastik Tidak Gratis, semoga YLKI dan BPKN sadar atas kekeliruan yang lalu (lucu... sementara kebijakan KPB tersebut yang diduga abuse of power itu belum dipertanggungjawabkan). Mana ada perlakuan tidak dipertanggungjawabkan. Enak saja sudah rampas hak (Baca: Uang) rakyat.
Juga ada lagi rencana mengeluarkan Perpres Tentang Penanggulangan Sampah di Laut. Benar-benar tidak faham regulasi yang telah dikeluarkan sendiri. Apakah ini pengaruh duniawi yang sangat dominan ? Apajah dorongan sponsor maha dahsyat, sehingga ilmu, etika dan agama di parkir !!!
Diyakini semua ini akan menimbulkan resistensi sangat besar. Kenapa seh tidak sedikit cerdas menyikapi regulasi sampah yang telah ada. Melalui pintu tersebut, telusuri kekurangan Anda.
Mau green prinsip yang cerdas, Anda untung tapi tidak korupsi. Tapi sepertinya itu susah seh karena Anda tidak berjiwa bisnis (entrepreneurship). Yaaa itu cara mendapatkan rezeki halal. Jangan main petak umpet donk... Memalukan sebagai orang berpendidikan. Cara Anda itu sangat konvensional di zaman now.
Kekurangan itu penulis tidak buka disini. Kecuali forum minta solusi, karena solusi itu sangatlah mudah diaplikasi, yang benar-benar win-win solusi yang super cerdas dan anti korupsi.Â
Kenapa Anda susah menemukan green solusi, karena ada penumpang gelap yang berusaha masuk gerbong pelacur sampah.