Anda bersatu padu seluruh petani Indonesia, membangun Primer Koperasi Tani sabang sampai merauke lalu bentuk Induk Koperasi Tani (tanpa harus ada koperasi sekundernya), buang jauh-jauh koperasi sekunder itu. Sekunder Koperasi (yang ada di provinsi) itu tidak ada manfaat, hanya memberi ruang kepada orang jahat (koruptor) atau setidaknya hanya menambah biaya operasional dan akan berdampak kepada harga jual dst. Ingat perang yang maha dahsyar adalah perang pangan.
#Note
- Perpendek Tata Niaga Pangan.
- Koperasi Tani yang saya maksud diatas, bukanlah model koperasi yang ada saat ini (koperasi saat ini sangat buruk). Tapi benar-benar koperasi yang dimiliki dan dikelola oleh petani sendiri beserta mitra usaha taninya. Bukan hanya di atas namakan. Pekerjakan ahli-ahli pada koperasi itu, petani yang menggaji orang-orang cerdas dan jujur untuk membantu memanage koperasi tani Anda (baik produksi, teknologi maupun pemasaran), termasuk koperasi tani kembangkan home industri.
- Segera tinggalkan pertanian konvensional (pertanian yang mengandalkan pupuk kimia, urea, tsp, kcl dll) dan segera hentikan ketergantungan itu, dan beralih ke pertanian organik (subsidi pupuk kimia dan organik ini juga terlalu banyak dipermainkan di pusat dan daerah, Anda harus ambil alih produksi pupuk organik itu melalui koperasi tani).Â
- Target Menteri Pertanian A.Amran Sulaiman khusus subsidi pupuk organik tidak pernah tercapai yang 1 juta ton/tahun. Kenapa bisa itu Pak Menteri ? Apa Kabar Pupuk Indonesia ?
Intinya saat ini "PETANI JANGAN MAU DI BODOHI DAN DI BOHONGI" Mari kita bangun Indonesia dari Desa dengan karya nyata para petani. Yuk LSM yang ada di daerah, bantu dan dampingi petani menata sektor pangan ini. Lakukan dan jangan jadi penonton yang menjarah barang Anda sendiri, yang tidak disadari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H