Target pemerintah Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2024 adalah 5,2%. Untuk mencapainya, ada empat fokus utama yang ditekankan, yaitu konsumsi, investasi, ekspor, dan impor. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menegaskan bahwa semua faktor ini harus dijaga dengan baik, terutama di semester kedua tahun 2024, agar pertumbuhan ekonomi tetap stabil di kisaran 5,1% hingga 5,2%. Strategi ini dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat, mendorong investasi, meningkatkan kinerja ekspor, dan memastikan semua sektor ekonomi produktif.
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi masyarakat menjadi kontributor utama dalam mendorong perekonomian Indonesia. Di triwulan kedua tahun 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh hampir 5%. Hal ini didorong oleh momen-momen seperti libur panjang hari raya dan libur sekolah yang memperkuat belanja masyarakat. Selain itu, daya beli masyarakat juga tetap terjaga berkat beberapa kebijakan, seperti kenaikan gaji pegawai negeri, pemberian gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja penuh, serta penciptaan lapangan kerja baru. Daya beli masyarakat juga dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi, yang menjadi prioritas pemerintah.
Peningkatan konsumsi ini tidak hanya terjadi di sektor kebutuhan pokok, tetapi juga pada barang-barang tahan lama, seperti kendaraan bermotor dan barang elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi meningkat. Jika tren konsumsi ini terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi akan semakin kuat, terutama karena konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari separuh total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Investasi
Investasi juga memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan kedua tahun 2024, investasi, yang diukur melalui Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), tumbuh lebih dari 4%. Proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Selain itu, sektor konstruksi, yang terkait langsung dengan proyek-proyek infrastruktur, menunjukkan peningkatan signifikan.
Namun, pemerintah juga menghadapi tantangan untuk menarik lebih banyak investasi asing. Investasi asing sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan menyederhanakan regulasi, memberikan insentif fiskal, dan memastikan stabilitas politik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan investasi dapat menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional.
Ekspor dan Impor
Kinerja ekspor Indonesia juga menunjukkan perkembangan positif. Produk-produk unggulan, seperti barang hasil manufaktur, minyak sawit, dan produk pertanian, tetap menjadi andalan ekspor. Namun, pemerintah perlu mengantisipasi risiko dari ketidakstabilan ekonomi global, seperti perlambatan pertumbuhan di negara-negara mitra dagang. Untuk itu, diversifikasi pasar ekspor menjadi salah satu prioritas pemerintah agar tidak terlalu bergantung pada pasar-pasar tertentu.
Di sisi lain, impor juga meningkat, terutama untuk bahan baku dan barang modal. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas produksi yang lebih tinggi di dalam negeri. Meski demikian, pemerintah tetap harus menjaga keseimbangan antara ekspor dan impor untuk memastikan neraca perdagangan tetap positif. Neraca perdagangan yang sehat sangat penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat cadangan devisa negara.
Sektor Produksi
Semua sektor produksi menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2024. Sektor manufaktur, misalnya, mencatat pertumbuhan hampir 4%, dengan industri makanan dan minuman sebagai kontributor terbesar. Sektor perdagangan juga tumbuh seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat. Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan, yang terkait dengan aktivitas logistik, menunjukkan peningkatan signifikan. Pariwisata juga kembali bangkit setelah sempat terpuruk akibat pandemi, yang berdampak positif pada sektor akomodasi dan makanan-minuman.
Namun, tidak semua sektor tumbuh dengan kecepatan yang sama. Sektor pertambangan, misalnya, mengalami perlambatan akibat penurunan produksi migas dan batu bara. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih pada sektor-sektor yang mengalami stagnasi untuk memastikan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tetap optimal.
Keuangan Publik Islam sebagai Solusi
Dalam konteks pengelolaan ekonomi, keuangan publik Islam menawarkan pendekatan yang unik dan relevan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Keuangan publik Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Prinsip ini mendorong pengelolaan dana yang transparan dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa dana publik digunakan untuk mendukung sektor-sektor yang bermanfaat bagi masyarakat.
Misalnya, dalam keuangan publik Islam, zakat, infak, dan wakaf dapat digunakan untuk mendukung program-program sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dana ini juga dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang memiliki dampak positif jangka panjang, seperti pembangunan rumah sakit atau sekolah. Dengan pendekatan ini, keuangan publik Islam tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat dimensi sosial dan spiritual dalam pembangunan.
Transparansi menjadi pilar utama dalam keuangan publik Islam. Semua penggunaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memastikan bahwa dana publik benar-benar digunakan untuk kebaikan bersama. Selain itu, pengelolaan keuangan publik berdasarkan prinsip syariah juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, karena masyarakat merasa lebih percaya dan terlibat.
Prinsip keberlanjutan dalam keuangan publik Islam juga sangat relevan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pemerintah dapat memastikan bahwa setiap investasi yang dilakukan tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Sebagai contoh, proyek pembangunan infrastruktur dapat dirancang sedemikian rupa agar ramah lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Integrasi Keuangan Publik Islam dalam Ekonomi Nasional
Jika prinsip-prinsip keuangan publik Islam diintegrasikan secara lebih luas dalam ekonomi nasional, maka manfaatnya akan sangat besar. Tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dana publik, tetapi juga untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan. Misalnya, dana wakaf bisa dimanfaatkan untuk membangun fasilitas umum, sementara zakat dapat digunakan untuk mendukung program pengentasan kemiskinan. Dengan cara ini, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat merasakan manfaat langsung dari pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pendekatan keuangan Islam juga dapat membantu pemerintah mengatasi masalah ketimpangan ekonomi. Dengan mendistribusikan kekayaan secara lebih adil, keuangan Islam mendorong inklusi sosial dan memastikan bahwa manfaat pembangunan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya oleh segelintir orang.
Maka dari itu, meski target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 cukup ambisius, pendekatan keuangan publik Islam dapat menjadi solusi yang relevan dan berdaya guna. Prinsip-prinsip syariah, seperti transparansi, keadilan, dan keberlanjutan, dapat membantu pemerintah menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan instrumen-instrumen keuangan Islam, seperti zakat, infak, dan wakaf, pemerintah dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya kuat, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. Pendekatan ini, juga dapat diterapkan secara konsisten, dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih adil, stabil, dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H