Pertama, rima. Rima itu bisa juga disebut persamaan bunyi. Mau di awal, tengah, akhir, kalo bunyinya sama ya udah berarti namanya rima.
Kedua, ritme. Ritme ini bisa disebut juga ritma atau irama. Artinya, alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi, panjang pendek bunyi, keraas lembut tekanan, dan lainya. Udah bisa bayangin kan? Kayak kalian dengerin orang baca puisi, dia ada panjang pendek, gitu-gitu.
Terakhir, metrum. Metrum sendiri adalah pengulangan kata yang tetap. Intinya nih ya, di struktur verifikasi ini tujuannya adalah membuat puisi lebih indah jika dibacakan atau dibuat musikalisasi. Yah, hampir gitu lah. Contohnya ya :
Sunyi terus menyintas resah
Dedaun berkerisik nyanyian gundah
Ada rasa yang tidak bisa lagi kaurasa
Ada kata yang tidak bisa lagi kueja
Dan sejak senja ini sajakku jadi berbeda
Tidak ada lagi cerita tentang kita
Jelas, kan verifikasi dari puisi di atas? Gue pernah bikin musikalisasinya sih dan menurut gue enak juga kok. Haha, itukan karena ini emang puisi gue. Tapi ya udah lah ya. Kalo mau liat hasil musikalisasinya, silakan cek dah di ig gue @hsnblqtrnd. Jadi promosi kan.
Yap! Itu dia sedikit pengetahuan dari gue yang bisa gue share di sini. Gue ga pengen menggurui, karena pada dasarnya gue juga masih dalam tahap belajar. Tapi kalo kalian mau ngajak diskusi dengan pengetahuan gue yang terbatas ini (ceilah) silakan komen atau hubungi kontak gue.Â
Btw semua puisi yang gue pake di contoh itu karya gue sendiri ya! Udah gitu aja. Gue Hasna Nabila Qotrunada pamit, maafin kalo ada salah kata dan jangan sungkan untuk diskusi. Â Selamat pagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H