Mohon tunggu...
Sriyanti HasnaMarwanti
Sriyanti HasnaMarwanti Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Seorang pemimpi yang terkadang suka membaca buku non fiksi. Mari berteman lewat diskusi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Perjuangannya Disinggung Fahri Hamzah, Adian Napitupulu: Satu Perbuatan Lebih Berarti dari Sejuta Ucapan

14 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 14 Mei 2022   11:32 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2014, Adian berhasil menjadi anggota DPR, saat Fahri sudah terpilih untuk ketiga kalinya, Sekjen PENA 98 tersebut kembali dibuat kecewa kala Fahri dan sebagian anggota DPR membuat perubahan UU MD 3 yang membiarkan partai pendukung capres yang kalah bisa menguasai pimpinan DPR. Akhirnya, Fahri lah yang berhasil menempati salah satu posisi tersebut. Tentunya hal ini tidak sehat dan tidak sportif. 

Meski dirundung kecewa dengan kelakuan beberapa anggota wakil rakyat, namun Adian tetap berjuang bersama rakyat. Kembali, anggota DPR fraksi PDIP tersebut mempertanyakan keberadaan Fahri saat dirinya memperjuangkan hak rakyat  Bogor, Cianjur, Sumedang, Bandung, Majalengka dan Cirebon hingga Semarang yang tanahnya dilintasi jalur SUTET, memperjuangkan hak rakyat Pongkor atas tambang emas ANTAM di sana hingga memperjuangan 400 ha lahan emas ANTAM agar bisa dikelola Pemda Konawe Utara, dan masih banyak lainnya. 

Bahkan meski Fahri mengaku sebagai aktivis '98, namun Adian menilai Fahri tak pernah ada saat dirinya dan alumni Trisakti mengusahakan bantuan untuk 4 keluarga korban Trisakti atau membantu memperjuangkan kebebasan Eva Susanti Bande, aktivis '98 yang dipenjara korean membela hak petani sawit di Sulteng. 

Di akhir suratnya, Adian mengutarakan bahwa uraian pengalamannya di atas bukan untuk menyombongkan diri, namun untuk menjawab Fahri Hamzah yang seperti mempertanyakan komitmen perjuangannya untuk rakyat. 

Tidak seharusnya menghakimi dan mempertanyakan pilihan jalan dan pilihan perjuangan masing-masing. Terlebih pilihan jalan Adian dan Fahri dinilai aktivis '98 tersebut berbeda. Adi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun