Mohon tunggu...
Sriyanti HasnaMarwanti
Sriyanti HasnaMarwanti Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Seorang pemimpi yang terkadang suka membaca buku non fiksi. Mari berteman lewat diskusi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Tindak Tegas Presiden di Kasus Menteri Pebisnis PCR

6 November 2021   18:55 Diperbarui: 6 November 2021   19:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi. Sumber foto: cnnindonesia.com

Pertama, dari aspek hukum, hal ini bisa berpotensi terjadi adanya korupsi. Meskipun keuntungan tersebut tidak diperoleh secara pribadi, tetapi melalui sebuah kelompok yang saling bersangkutan. Kedua, Ray menggarisbawahi masalah etika. Para pembuat kebijakan seharusnya beretika dengan tidak boleh memiliki ikatan langsung terhadap unit pelaksana bisnis dari kebijakan tersebut.

Para pejabat boleh saja berbisnis, akan tetapi pantaskah jika meraup keuntungan di atas derita rakyat ? Meskipun ada dalih bahwa pengunaan nama perusahaan dikarenakan seluruh mesin-mesin penguji tes PCR dan peralatannya harus impor namun jika hal sepenting tes Covid-19 harusnya negara lah yang menjadi penyelenggara utama dan bisa mendanainya.

Yang terjadi, pejabat ini tidak melaporkan serta merekomendasikan pada Presiden bahwa ia memiliki koneksi dengan pengadaan peralatan tes PCR dan malah 'berdagang' sendiri ke publik. Presiden sudah seharusnya mengambil sikap tegas ke menteri-menteri yang tidak mendahulukan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun