Teknologi yang identik dengan kehidupan para pemuda sudah menjadi ancaman tersendiri.Â
Pemuda yang tidak pandai menggunakan teknologi kerap kali di cap gaptek atau kuno. Padahal tidak semua pemuda yang pandai dalam menggunakan teknologi adalah yang paling keren. Istilah keren akan diperoleh oleh siapapun yang melek teknologi dan bisa menempatkan diri kapan seharusnya ia menggunakannya.Â
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memanfaatkan kecanggihan-kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi utnuk mengembangkan potensi-potensi. Sebagai generasi millennial juga tidak ada salahnya untuk mengikuti perkembangan zaman, mengikuti trend-trend yang ada.
Namun perlu diperhatikan juga kehawatiran-kehawatiran yang dapat terjadi, misalnya seperti sedang berkumpul bersama sebaiknya batasi penggunaan gadget. Jika ingin mengabadikan momen untuk diupload ke social media jangan terlalu lama karena akan menganggu interaksi yang ada. Sebaiknya jika tidak ada keperluan yang penting denngan gadget maka bisa cepat-cepat untuk menaruh kembali di tas atau di meja.Â
Jika teerdapat teman yang sibuk memainkan gadgetnya, kita jangan terpengaruh lalu ikut memainkan kembali gadgetnya. Lebih baik untuk mengajak teman itu mengobrol jika memang tidak ada hal penting yang dilakukan temannya pada gadget.Â
Kalau kita mengikuti dengan sama-sama bermain gadget, maka besar kemungkinan yang lain juga akan memainkan gadgetnya dan seketika interaksi yang dibangun juga tidak ada. Kita harus bisa mengendalikan teknologi, karena manusia lah yang menciptakan teknologi. Jangan sampai sebaliknya, teknologi yang mengendalikan kegiatan-kegiatan manusia sehingga menghasilkan budaya yang tidak baik.
Referensi :
Hanika, Ita Musfirowati. 2015. "Fenomena Phubbing di Era Millenial" (Ketergantungan Seseorang pada Smartphone terhadap Lingkungannya)". Jurnal Interaksi. Vol. 4 No. 1
Munatirah, Hayatun dan Nur Anisah, M. Si. 2018. "Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Phubbing (Studi Penelitian Pada Masyarakat Kota Banda Aceh Yang Mengunjungi Warung Kopi di Kecamatan Lueng Bata)". Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah. Volume 3, Nomor 1, Halaman 1-14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H