Novel ini memiliki latar tempat di Sumatera Barat (Bukittinggi, Painan, dan Medan) dan latar waktu pada tahun 1900-an. Latar sosial dalam novel ini digambarkan dengan jelas melalui tradisi masyarakat Minang dan pola pikir tokoh seperti misalnya Ibu Masrul dan penduduk desa.Â
Dalam  novel ini terdapat 2 pola pikir (kuno dan modern) untuk menggambarkan bahwa di tengah latar sosial yang kuno dan mengikuti adat istiadat, ada juga pertentangan dari generasi muda yang pola pikirnya sudah berbeda, lebih berpendidikan, dan lebih sesuai zaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H