Mohon tunggu...
Hasna Arunika
Hasna Arunika Mohon Tunggu... Lainnya - content writer

Mencoba untuk memulai suatu hal baru di tahun ini

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Pulang-Pergi ke Tasikmalaya yang Penuh Kejutan

15 Februari 2024   16:42 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:28 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata untuk kereta ekonomi memiliki pintu masuk yang berbeda. Hal ini membuat kita harus jalan lumayan jauh menuju pintu masuk kereta ekonomi. Untungnya kita sudah pulang dari Braga jam 20.00 malam. Bayangkan jika kita memutuskan untuk pulang jam 21.00, mungkin kita sudah ketinggalan kereta karena ketidaktahuan kita ini.

Akhirnya kita menemukan kereta yang kita cari. Dari sini kita sudah masuk ke fase 3 L, lelah, lesu dan lunglai. Dengan model kursi yang tegak berdiri, sama sekali tidak membantu untuk menghilangkan rasa lelah yang sudah menerpa. Namun kita bertiga tetap mencoba menikmati perjalanan tersebut meski dengan duduk berbagai gaya, berharap bisa menemukan posisi nyaman untuk sekedar menutup mata barang sebentar.

Perjalan dari Bandung - Purwakarta dengan kereta konomi ini, membuat kita pengalami pengalaman bagaikan langit dan bumi. Dari mulai kursi yang tegak paripurna sampai tidak ada Pramugari yang menawarkan makanan. Tentu hal yang lumrah sebenarnya, dari harga saja sudah menjawab semuanya. Dari harga Rp125.000 ke harga Rp7.000 sangatlah jauh berbeda. Pengalaman ini membuat kita tertawa, sangat lucu memang.

  • Nunggu Kereta Sambil Ngemper Pinggir Jalan

(dok pribadi/Hasna Hanifah) saat ngemper di luar stasiun.
(dok pribadi/Hasna Hanifah) saat ngemper di luar stasiun.

Kita pengawali perjalanan dari Bandung pukul 21.30 dan sampai Purwakarta sekitar pukul 00.30. Betul sekali, kita sampai Purwakarta benar-benar di Tengah malam, di waktu yang seharusnya kita sudah tertidur lelap. Tapi karena kita menghindari naik bis, di waktu ini kita masih harus ngemper di pinggir jalan untuk menunggu kereta kita selanjutnya ke Cikarang yang terjadwal pukul 5.00 pagi. Tepatnya kita harus menunggu sekitar 4.5 jam.

Awalnya aku kira penumpang bisa menunggu di dalam stasiun. Setidaknya bisa menunggu di kursi tunggu untuk keberangkatan selanjutnya. Ternyata, semua penumpang harus menunggu di luar stasiun. Duduk di pinggir jalan dengan beralas tanah. Mungkin ini sudah biasa untuk beberapa orang, karena banyak sekali penumpang melakukan hal yang sama.

Salah satu temanku pernah melakukan hal ini sebelumnya. Katanya, pintu Stasiun akan dibuka sekitar pukul 02.00 pagi. Artinya kita harus menunggu di luar sekitar 1.5 jam. Apa yang kita lakukan? Meratapi Nasib wkwk. Tapi anehnya, aku dan 2 temanku ini tidak menyesal memilih opsi kereta sebagai moda transportasi pulang kita. 

Terlebih dengan kejadian kali ini, ngemper di jalan, kapan lagi kita akan berpetualang sampai sejauh ini? Jadi kita bertiga menikmati momen-momen ini sambil membahas bagaimana kita merasakan kelas eksekutif dan ekonomi di satu hari yang sama, benar-benar seperti langit dan bumi.

Di tengah percakapan, kita pun ditemani oleh langit biru yang cerah penuh bintang. Ini salah satu yang kita syukuri karena meski musim hujan, malam itu langit cerah. Tidak kebayang jika malam itu hujan, kita akan berteduh di mana? Ditambah lagi dengan pertunjukan sirkus gratis alias tikus selokan yang berlaru lalang dengan bebasnya di selokan belakang kita bertiga. Untungnya lagi, di antara kita tidak ada yang takut tikus, jadi melihatnya ya udah biasa aja. Kita juga ditemani oleh kucing lucu, yang tiba-tiba menghampiri kita.

(dok pribadi/Hasna Arunika) ini kucingnya.
(dok pribadi/Hasna Arunika) ini kucingnya.

Tidak sampai jam 2.00 pagi, tepatnya jam 1.30, akhirnya pintu Stasiun Purwakarta dibuka. Kita pun bernafas lega, setidaknya bisa istirahat beratapkan atap stasiun, bukan langit lagi. Kita istirahat di bangku tunggu sampai jam 5.00 pagi. Tidak ada posisi yang enak tentunya. Tapi setidaknya kita bisa memejamkan mata meski badan sakit luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun