pendidikan islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan meingkatkan kualitas hidup bangsa. Guru-guru sekolah islam mengambil inspirasi Ki Hajar Dewantara, yaitu bapak pendidikan Indonesia, Untuk mengembangkan strategi inovatif melalui konsep Trikon. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis karakter dan kemandirian. konsep trikon terdidi dari tiga konsep utama  yaitu kompetensi, karakter dan kreatifitas. Guru sekolah islam berkomitmen mengintegrasi konsep trikon dalam kurikulum pendidikan.Â
Implementasi Konsep Trikon
1. Pengembangan kompetensi: Guru fokusterhadap pengembangan kemampuan akademik dan vokasional siswa.
2. Pengembangan karakter: kegiatan ekstrakulikuler dan sosial dapat meningkatkan karakter siswa.
3. pengembangan kreativitas: kegiatan seni dan kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Manfaat implementasi dari konsep trikon yaitu dapapt meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan karakter siswa, serta dapan membangun dan meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kualitas hidup siswa.
Inspirasi Ki Hajar Dewantara
1. Pendidikan berbasis karakter: mengembangkan karakter siswa sebagai pondasi pendidikan.
2. Pendidikan kemandirian: meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mandiri.
3. pendidikan berbasis masyarakat: mengintegrasikan pendidikan dengan kehidupan masyarakat.
Tantangan dan solusi
1. Kurangnya sumber daya untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi.Â
2. kurangnya kesadaran orang tua untuk melakukan sosialisasi dan kerjasama.
3. Kurangnya kemampuan guru untul mengadakan pelatihan dan pengembangan.
KesimpulanÂ
implementasi konsep trikon dan inspirasi Ki Hajar Dewantara menunjukan komitmen guru-guru sekolah islam dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun karakter bangsa.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H