Kemiskinan: Keluarga tanpa ayah lebih berisiko terjerumus dalam kemiskinan, terutama jika ibu tunggal menjadi satu-satunya pencari nafkah.
Ketidaksetaraan peluang: Kurangnya akses terhadap sumber daya dan peluang yang biasa disediakan oleh ayah dapat menghambat kemajuan ekonomi anak di masa depan.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Mengatasi dampak fatherless membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk:
Pemerintah: Meningkatkan program dan kebijakan yang mendukung keluarga tunggal, seperti bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan akses pendidikan yang berkualitas.
Masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga dan mendorong terbentuknya komunitas yang suportif bagi anak-anak tanpa ayah.
Sekolah: Â Menyediakan layanan konseling dan bimbingan belajar yang berfokus pada pengembangan karakter, kepercayaan diri, dan keterampilan sosial anak-anak.
Organisasi non-profit: Mengembangkan program mentoring dan pendampingan bagi anak-anak tanpa ayah, dengan melibatkan figur ayah asuh atau pembimbing laki-laki yang positif.
Keluarga: Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak, serta membangun hubungan yang kuat dan suportif antar anggota keluarga.
Menyembuhkan luka fatherless adalah tanggung jawab bersama. Dengan kepedulian dan upaya kolektif, kita dapat membantu Generasi Z bangkit dari keterpurukan dan meraih masa depan yang lebih cerah.
Penting untuk diingat bahwa: