Â
Tak perlu dibahas lebih lagi, keindahan pantai yang satu ini. Terletak di Panjang Wetan daerah utara Pekalongan, yaitu "Pantai Boom" namanya.Â
Dengan kenikamatan pemandangan sekitar yang akan membuat daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya. Suara angin dan ombak yang menyapu seolah membuat daerah itu terasa tenang dan sejuk.Â
Dengan gemuruhnya suasana kota, bisa membuat objek wisata ini jadi pilihan yang tepat. Ketika sedang ingin liburan atau hanya menikmati alamnya saja.Â
Pantai boom sendiri menyajikan fenomena tersendiri secara alami. Seperti pasir yang tidak terlalu banyak di sekitaran pantai tersebut. Namun, walau begitu antusias warga dan pengunjung tidak pernah sepi untuk berlibur kesana.
Siang itu, di hari ketiga lebaran tepatnya Rabu. Selang beberapa hari setelah sholat ied, saya dan seluruh keluarga besar hendak berwisata ke daerah Pantai Boom ini.Â
Kondisi cuaca pada saat itu memang sedikit mendung tapi berawan sejak pagi. Namun, meski begitu tak menyurutkan semangat dan langkah kami untuk berwisata ke salah satu jalan pantai sari, Pekalongan itu.Â
Jarak yang kita tempuh sekitar 10km dari rumah kakek saya. Memang lumayan jauh, karena tempat ini memasuki kawasan pemukiman warga.Â
Sepanjang perjalanan, didapati jalanan yang kurang bagus atau masih banyak lubang-lubang yang bolong. Sehingga membuat perjalanan terasa lama. Meski begitu, perjalanan sangat seru karena warga-warga disekitar sangat ramah. Kami membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk tiba dilokasi.
Kali pertama, kami semua mengunjungi tempat ini dan beberapa kali kerap bertanya kepada petugas pantai tersebut "Mengapa pantai disini tidak diperbolehkan untuk pengunjungnya berenang atau sekedar menikmati ombak lebih dekat?" dengan jelas petugas pun menjawabnya "Karena, pantai disini sejak awal dibuat memang untuk dinikmati dan dirasakan suasananya saja dari jauh dek, ombak disini pun juga bisa dibilang cukup tinggi dan seram juga.Â
Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya, kami melarang dan sudah menjadi peraturan yang ketat." Jawab petugas itu.Â
Oleh karena itu, kami hanya bisa melihat sayupan ombak dari balik batu karang yang ada di pantai tersebut. Dan tidak lupa untuk mengabadikan moment bersama keluarga diatas jembatan pantai boom yang bisa terlihat seluruh view keindahan pantainya dari setiap sudut.
Setelah selesai untuk sesi "foto-foto" , kami berjalan ke pinggir pantai Dimana disana banyak penjual makanan yang berjualan menawarkan menunya. Habis kami melewati semuanya satu-persatu, kami akhirnya tertuju dengan minuman yang menggugah selera, yaitu "es kopyor" terlihat segar dan sepertinya enak.Â
Walaupun cuaca pada saat itu, sedikit gerimis yang mengakibatkan suasananya seperti dingin. Sambil menunggu pesanan kami dibuatkan, kami melihat ternyata di moment lebaran pun masih sepi pengunjung atau tidak terlalu ramai.Â
Biasanya kalau hari biasa untuk masuk pantai ini dikenakan biaya Rp. 2.500 , sedangkan di libur lebaran ini naik menjadi Rp. 5.000 / orang dewasa. Untuk anak-anak dan bayi tidak perlu membayar.
Sayangnya, pantai disana masih kurang perawatan. Banyaknya sampah yang masih tercecer membuat pantai boom itu terlihat seperti tidak terawat.Â
Karena, kurangnya kesadaran masyarakat sendiri terhadap pencegahan lingkungan area sekitar pantai. Padahal, air pantai disana cukup bersih dan berwarna biru cerah.Â
Sayang sekali, jika ada sampah yang masuk nantinya ke dalam pantai tersebut dan menyebabkan warna airnya menjadi keruh. padahal sudah tertulis dengan jelas peraturan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H