Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya, kami melarang dan sudah menjadi peraturan yang ketat." Jawab petugas itu.Â
Oleh karena itu, kami hanya bisa melihat sayupan ombak dari balik batu karang yang ada di pantai tersebut. Dan tidak lupa untuk mengabadikan moment bersama keluarga diatas jembatan pantai boom yang bisa terlihat seluruh view keindahan pantainya dari setiap sudut.
Setelah selesai untuk sesi "foto-foto" , kami berjalan ke pinggir pantai Dimana disana banyak penjual makanan yang berjualan menawarkan menunya. Habis kami melewati semuanya satu-persatu, kami akhirnya tertuju dengan minuman yang menggugah selera, yaitu "es kopyor" terlihat segar dan sepertinya enak.Â
Walaupun cuaca pada saat itu, sedikit gerimis yang mengakibatkan suasananya seperti dingin. Sambil menunggu pesanan kami dibuatkan, kami melihat ternyata di moment lebaran pun masih sepi pengunjung atau tidak terlalu ramai.Â
Biasanya kalau hari biasa untuk masuk pantai ini dikenakan biaya Rp. 2.500 , sedangkan di libur lebaran ini naik menjadi Rp. 5.000 / orang dewasa. Untuk anak-anak dan bayi tidak perlu membayar.
Sayangnya, pantai disana masih kurang perawatan. Banyaknya sampah yang masih tercecer membuat pantai boom itu terlihat seperti tidak terawat.Â
Karena, kurangnya kesadaran masyarakat sendiri terhadap pencegahan lingkungan area sekitar pantai. Padahal, air pantai disana cukup bersih dan berwarna biru cerah.Â
Sayang sekali, jika ada sampah yang masuk nantinya ke dalam pantai tersebut dan menyebabkan warna airnya menjadi keruh. padahal sudah tertulis dengan jelas peraturan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H