Mohon tunggu...
hasna mazaya
hasna mazaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Veteran Jakarta

Mahasiswa S1 Keperawatan 2023 Universitas Pembangunan Veteran Jakarta - Mahasiswa S1 Keperawatan 2023 Universitas Pembangunan Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Asuhan Keperawatan Komunitas dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Daerah Terpencil

20 September 2024   23:32 Diperbarui: 20 September 2024   23:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Kesehatan masyarakat di daerah terpencil di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Salah satu isu utama adalah keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Banyak daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh tenaga kesehatan dan memiliki infrastruktur yang belum memadai, seperti minimnya puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas medis lainnya. Hal ini diperburuk oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, sehingga penyakit menular, malnutrisi, dan masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi permasalahan yang serius.

Asuhan keperawatan komunitas memiliki peran krusial dalam mengatasi kesenjangan ini. Berbeda dengan perawatan individu, asuhan keperawatan komunitas lebih berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan, dan intervensi yang melibatkan masyarakat secara langsung. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berbasis komunitas, perawat dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara menyeluruh. Dalam konteks daerah terpencil, peran perawat komunitas tidak hanya terbatas pada pemberian pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membantu masyarakat mengatasi tantangan-tantangan lokal dalam menjaga kesehatan.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, peningkatan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil menjadi prioritas dalam mencapai target Indonesia Sehat 2025. Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan kolaborasi aktif antara tenaga kesehatan dan masyarakat lokal. Asuhan keperawatan komunitas hadir sebagai salah satu solusi untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terisolasi dan memberdayakan mereka dalam menjaga kesehatan secara mandiri (Kementerian Kesehatan RI, 2022).

Dengan peran yang begitu penting, pengembangan dan penguatan asuhan keperawatan komunitas menjadi kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di daerah terpencil. Esai ini akan membahas lebih lanjut bagaimana asuhan keperawatan komunitas dapat berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau di Indonesia.

Asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang berfokus pada pemberian perawatan kepada masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya individu. Menurut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Pusdiklat Kesehatan), asuhan keperawatan komunitas mencakup kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri (Pusdiklat Kesehatan, 2021). Dengan pendekatan ini, perawat tidak hanya berfungsi sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

Tujuan utama dari asuhan keperawatan komunitas adalah untuk mencegah penyakit, mempromosikan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui penyuluhan kesehatan, program deteksi dini, serta upaya pencegahan, perawat komunitas berperan dalam mengurangi prevalensi penyakit dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Sebagai contoh, kegiatan edukasi tentang pola makan sehat dan praktik kebersihan dapat berkontribusi pada penurunan angka infeksi dan penyakit yang dapat dicegah.

Perawat komunitas berperan sebagai agen perubahan di dalam komunitas, khususnya dalam hal penyuluhan kesehatan dan deteksi dini masalah kesehatan. Mereka bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan, merancang intervensi yang sesuai, dan mengevaluasi hasilnya. Dengan pendekatan berbasis komunitas, perawat dapat lebih efektif dalam membangun kepercayaan dan kolaborasi dengan masyarakat, sehingga meningkatkan partisipasi mereka dalam menjaga kesehatan. Dalam konteks daerah terpencil, perawat komunitas sangat penting untuk menjangkau kelompok-kelompok yang sulit diakses dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Dengan demikian, asuhan keperawatan komunitas tidak hanya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka.

Kondisi kesehatan di daerah terpencil di Indonesia seringkali memprihatinkan dan menghadapi berbagai tantangan yang signifikan. Beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi di daerah ini meliputi penyakit menular, malnutrisi, dan keterbatasan layanan kesehatan. Penyakit menular, seperti tuberkulosis, diare, dan infeksi pernapasan, masih menjadi masalah utama karena rendahnya akses terhadap vaksinasi dan layanan kesehatan preventif. Malnutrisi, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil, juga merupakan isu kritis yang sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan gizi dan akses terhadap makanan bergizi.

Selain masalah kesehatan, keterbatasan infrastruktur juga berkontribusi pada kondisi kesehatan yang buruk di daerah terpencil. Banyak daerah yang minim fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 50% desa di Indonesia tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, yang berdampak langsung pada akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas (Kementerian Kesehatan RI, 2022). Selain itu, kurangnya tenaga medis yang tersedia di daerah terpencil, ditambah dengan tantangan transportasi yang sulit, semakin memperburuk situasi ini.

Rendahnya tingkat literasi kesehatan juga menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah terpencil. Banyak masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pencegahan penyakit dan cara hidup sehat, yang berpotensi memperburuk kondisi kesehatan mereka. Edukasi kesehatan menjadi kurang efektif karena kurangnya pemahaman dasar tentang isu-isu kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi kesehatan yang rendah berkorelasi dengan peningkatan angka penyakit dan kematian di daerah-daerah tersebut (Rahman, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun