Itulah hasil dari diskusi kami kemarin, yang mungkin menurut orang-orang nggak penting atau hanya sebatas omon-omon doang, implementasinya tidak ada. Menyikapi perkataan seperti ini, gue dan beberapa teman diskusi hanya tersenyum, lucu aja gitu. Kami berpikiran seperti ini, mulai dulu dari gagasan sambil menerapkan hal-hal kecil di setiap individu, baru setelah itu maju ke muka, Insya Allah progresif.
Lantas, apa maksud dari Pandeglang dan Pendidikan Nonformal?
Saya teringat dengan apa yang disampaikan oleh DR. H. Oong Komar, M,Pd dalam bukunya pendidikan nonformal halaman 173-174 yang mengatakan bahwa, dengan pesatnya era industrialisasi dari mulai teknologi dan arus informasi yang deras, ini menjadi tantangan untuk segera beradaptasi dengan cepat tanggap.
Hal ini membuat kondisi Pendidikan Nonformal di Masyarakat mengalami perkembangan pesat untuk melayani kebutuhan masyarakat, untuk mengisi waktu luang atau bahkan penyalur hobi dan bakat. Pendidikan NonFormal dalam kecamata gue di Kabupaten Pandeglang itu perlu menjadi perhatian khusus untuk mengatasi problematika yang sedang terjadi. Harapannya sih minimal tampilan Perpustakaan Kabupatennya mempunyai daya tarik, bukan daya kantuk dan layak diberi nama lorong-lorong kegelapan hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H