Dari data tersebut, aksi pencegahan resistensi antibiotik di Indonesia terlihat masih sangat terbatas. Akan tetapi, aksi pencegahan tersebut juga dapat diupayakan lewat peran-peran individu. Hal tersebut dapat dimulai dari kita sendiri dengan cara meningkatkan kesadaran dalam menggunakan antibiotik, seperti hanya menggunakan antibiotik lewat resep dokter dan menghabiskan antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter. Perubahan perilaku penggunaan antibiotik sangat penting demi mencegah terjadinya pandemi infeksi yang disebabkan oleh bakteri multi resistan antibiotik.
Referensi:Â
35 000 annual deaths from antimicrobial resistance in the EU/EEA. European Centre for Disease Prevention and Control. (2022, November 17). Retrieved January 4, 2023, from https://www.ecdc.europa.eu/en/news-events/eaad-2022-launch
Desrini, S. (2015). Resistensi antibiotik, Akankah Dapat Dikendalikan ? Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 6(4), i-iii. https://doi.org/10.20885/jkki.vol6.iss4.art1
Limato, R., Broom, A., Nelwan, E. J., & Hamers, R. L. (2022). A qualitative study of barriers to antimicrobial stewardship in Indonesian hospitals: Governance, competing interests, cost, and structural vulnerability. Antimicrobial Resistance & Infection Control, 11(1). https://doi.org/10.1186/s13756-022-01126-7
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.(2001). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik. Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H