Mohon tunggu...
Ibsah M
Ibsah M Mohon Tunggu... Wiraswasta -

orang biasa yang terus belajar dan berdamai dengan diri dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bertempat di Hati

21 Mei 2016   20:46 Diperbarui: 21 Mei 2016   22:43 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Saya sedang memikirkan jurus-jurus kanuragan ciptaan Begawan Sokalima kok din’, jawab sekar panjalu berbohong. Dan memang dia sedang memikirkan Pinandihita.

‘Kalau begitu saya undur diri dulu tuan putri, saya mau bantu-bantu Ibu suri memasak di dapur goa’, sambung din brodin dengan sedikit rasa malu ditahan.

‘Eeeh, jangan…!!, kamu disini aja, ceritakan lagi saya sebuah dongeng yang menarik hati’, pinta Dewi Sekar Panjalu.

Sambil menggaruk-garuk kepalanya yang memang gatal, din brodin mendekat ke arah tuan putri sekar panjalu dan mengambil posisi untuk mendongeng, yang kebetulan juga menghadap ke arah lobang goa dimana cahaya matahari masuk. Cahaya yang membuat mereka mengetahui pergantian siang dan malam sehingga mereka tetap semangat meski tinggal di dalam goa.

‘Dinda, nampaknya mentari sudah bergeser……, bagaimana kalau kita bantu Ibunda’, tawar Dewi Rempah Wangi karena sudah sepagian mereka berlatih tanding yang disambut dengan anggukan oleh Dewi Sekar Seruni.

Yang terjadi di tengah Hutan Dandaksa dan Hutan Kerja Bakti adalah adanya pasangan yang sedang berlatih tanding kanuragan. Yang membedakan, satunya kakak adik dan lainnya adalah Pinandihita diminta mengeluarkan semua kepandaiannya oleh Kakek Begawan untuk mengetahui sumber, guru serta tingkat kepandaian kanuragannya.

‘Mohon maaf kakek begawan…., saya mau menggunakan ajian pamungkas saya, bisa minta tolong Kakek Begawan yang menyerang saya?’, Pinandihita memohon dengan santun.

‘Baiklah Pinandihita, terimalah ini….’, sejurus kemudian Ia mulai menyerang.

‘Terima kasih Kakek..’, Pinandihita langsung menyambut serangan kakek yang cepatnya luar biasa itu dengan ajian kebal sejengkal yang diajarkan oleh Begawan Sokalima. Seperti biasa semua serangan dari lawan akan diselaraskan dan kemudian dihentikan secara perlahan daya hancurnya. Namun bukan begawan kalau tidak menemukan kelemahan ajian ini yakni pengguna ajian ini harus mempunyai tingkat tenaga dalam yang sama atau lebih dibandingkan dengan penyerangnya.

‘Haiyah….., ini Sokalima ada-ada saja, ilmu silat Air kok dicampur dengan ilmu silat Tanah, tapi lumayan hebat dan berdaya ditanganmu Pinandihita cuma memang kamu butuh menyempurnakan ilmu tenaga dalammu’, selesai berkata si Begawan langsung menghentikan serangannya.

Singkat cerita, kemudian Begawan Penjaga Hutan Kerja Bakti kemudian mengajak Pinandihita untuk mencari dedaunan dan akar bahar yang bisa dijadikan obat-obatan. Terlihat benar begitu bersemangatnya Pinandihita. Sampai-sampai sang Begawan berkata: ’Saya perhatikan kamu lebih mahir, tertarik dan suka pada dunia perobatan daripada kanuragan’. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun