'Di luar gerbang timur kotaraja ini, terdapat sebuah lapangan hijau yang luas menghampar. Yang bisa digunakan untuk menguji seberapa besar dan hebat kebuasan singa, macan, serigala dan lain sebagainya', papar Sokalima dengan sedikit menyindir mereka yang haus darah.
'Ha..ha..ha..., baiklah saya sepakat, Dua hari dari sekarang kita bertemu di luar gerbang Timur kotaraja', jawab Pangeran Ural dengan keyakinan bahwa pasukannya akan menang.
Begawan Sokalima kemudian undur diri dan berkelebat secepat badai menuju istana Negeri antah berantah. Dia menyadari sepenuhnya, bahwa ia hanyalah duta dan haknya adalah berusaha untuk mensukseskan perundingan. Dia tidak punya hak untuk mengontrol hasilnya. Semua kejadian ada ditangan kendali penguasa jagad raya. Itu pelajaran yang dia dapat selama menjadi duta.
Dilaporkan semua yang dialaminya selama perundingan. Perundingan yang menemui jalan buntu (kuldesak), perang tanding terbuka, lokasi perang dan waktunya kepada Panglima Kebosora dan Patih Nirwasita.
Bersambung...:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H