Mohon tunggu...
Money

Indonesia Tanpa Pengangguran

5 September 2017   05:48 Diperbarui: 5 September 2017   07:08 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran di Indonesia sangat banyak sekali, karena jika dilihat dari sisi positifnya Indonesia adalah negara yang paling kaya akan keberadaan alamnya dibandingkan dengan negara-negara maju di Dunia, tapi apakah Indonesia akan tumbuh menjadi negara maju?, jawabannya adalah sangat mungkin itu terjadi, karena Indonesia sangat dipenuhi dengan kekayaan Alam yang melimpah, sehingga apabila digunakan dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa, membuat pemerintah kebingungan dalam menccptakan lapangan kerja baru, sehingga merekapun yang pendidikannya dibilang tinggi terkadang tidak bekerja (pengangguran). Didalam Al-Qur'an QS. Al-mu'minun ayat 115 disebutkan

Artinya: Apakah kamu menyangka bahwa itu semua kami jadikan dengan sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami ?

Kata yang berarti sia-sia ini menerangkan bahwa Allah menciptakan alam semesta di Dunia ini, untuk melakukan hal-hal yang bermanfa'at yang sesuai dengan syari'at islam tanpa sia-sia, sehingga dapat menjadikan orang tersebut menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Ada dalil juga yang menerangkan bahwa manusia itu harus merubah dirinya dengan lebih baik lagi yaitu

Artinya: sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum, sampai mereka berubah dengan sendirinya.

Dari pengertian dari ayat tersebut manusia diciptakan oleh Allah bukan untuk bermain-main, tetapi mereka disuruh untuk melakukan hal-hal yang positif bagi mereka, bila mereka tetap dalam keadaan yang buruk, maka Allah tidak akan merubah keadaan mereka, sehingga mereka sendiri yang merubahnya. Penafisiran ayat tersebut adalah bahwa Allah itu mengerti bahwa manusia melakukan hal-hal yang baik atau buruk, dalam ayat ini sebenarnya Allah tujukan kepada kaum yang lalai dalam mencari rezeki, karena kebanyakan dari mereka yang lupa akan keadaan dunia, maka dia akan lupa akan hidupnya, sehingga mereka tidak bekerja, mereka mengira bahwa Allah-lah yang akan memberikan rezeki baginya, tetapi sebenarnya Allah berfirman dalam ayat ini untuk mengingatkan kepada manusia, bahwa hidup di Dunia ini harus seimbang antara urusan Dunia dan urusan akhirat.

Melihat fenomena pengangguran-pengangguran di pelosok Indonesia, ada 2 faktor yang mungkin terjadi oleh masyarakat Indonesia, yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Adapun faktor Internalnya antara lain:

  • Pendidikan

Indonesia mempunyai beberapa tingkatan dalam mengenyam pendidikan, diantaranya SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. Pada tahun 2008, pemerintah telah menetapkan bahwa jalannya pendidikan di Indonesia itu harus ditempuh selama 9 tahun, yaitu sampai jenjang SMA. Pada tahap Pendidikan ini sangatlah mungkin jika Indonesia dapat mengurangi angka pengangguran, tapi jika peraturan-peraturan saja yang diterapkan oleh pemerintah, tanpa memperhatikan proses yang terjadi, maka hal tersebut akan percuma. Banyak Dalil yang menerangkan wajibnya bagi sesorang mencari ilmu antara lain :

, dan lain sebagainya

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu sangat penting untuk mengurangi resiko pengangguran yang ada di Indonesia, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain di kancah internasional. Sebenarnya di indonesia ini telah banyak melahirkan putra-putri Indonesia yang berprestasi dan bersaing di tingkat Internasional, tetapi hal itu tidak cukup tanpa adanya dukungan dari pemerintah dan negara.

  • Adat dan Budaya

Dalam Adat dan budaya sekarang sudah lahir zaman Globalisasi atau zaman Modern, sehingga ada beberapa yang sepakat dan tidak sepakat dengan lahirnya zaman yang penuh dengan tekhnologi ini, mereka berpendapat bahwa orang yang maju akan lupa dengan zaman nenek moyang yang membesarkan kita, sehingga mereka berpandangan tidak usah ikut-ikut dalam zaman modern ini, contoh real yang terjadi di masyarakat sekarang ialah tentang pendidikan yang ada di pesantren mereka berpendapat bahwa pendidikan formal yang ada di sekolah-sekolah Negeri maupun swasta tidak akan membawa mereka lebih dekat kepada Allah, dan semua pelajaran yang ada di pendidikan formal itu tidak sesuai dengan ajaran islam, sehingga mereka tidak berani menyekolahkan putra-putri mereka ke Pendidikan formal yang notabennya pendidikan yang telah sesuai menurut undang-undang, bukan maksud untuk menyalahkan mereka yang berpendapat demikian, tetapi alangkah baiknya jika mereka dapat menyeimbangkan antara keduanya dengan pendidikan formal dan pendidikan salaf

  • Pemikiran Masyarakat yang rendah

Banyak kita temui di kalangan masyarakat, terutama masyarakat yang acuh tidak acuh dan tingkat pemikirannya sangat relatif minim, mereka beranggapan bahwa negara ini apa kata atasan (Pemerintah), tetapi sebenarnya faktor yang paling utama dalam mengatasi resiko pengangguran adalah diri mereka sendiri, sehingga mereka merasa tidak bersalah dengan mundurnya perekonomian negara terutama didalam sektor pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun