Mohon tunggu...
Hasan Buche
Hasan Buche Mohon Tunggu... Guru - Diam Bukan Pilihan

Selama takdiam jalan akan ditemukan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apa Modal Swiss Jelang Tarung Melawan Spanyol

2 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 2 Juli 2021   22:25 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Granit Xhaka, Striker Swiss - Sumber: bola.com

 Siapa Menang Siapa Menangis

Oleh: Hasan Buche

Di luar banyak prediksi, Swiss berhasil melangkah hingga babak 8 besar. Mampukah Swiss meneruskan tren positifnya saat berhadapan melawan Spanyol beberapa jam ke depan? Akankah timnas yang berjuluk 'Schweizer Nati, La Nati, Rossocrociati' Swiss kembali menang dan membuat 'La Furia Roja' (Murka Merah) Spanyol menangis atau sebaliknya.

Sebelum sampai kepada hitung-hitungan siapa menang siapa menangis, mari kita berkenalan, ada baiknya menengok sekilas data dan fakta kedua tim yang segera beradu kekuatan dan strategi itu.


Swiss adalah negera yang luas wilayahnya hanya 41,285 km2 dengan populasi penduduk 8.279.700 jiwa, perkiraan 2015. Ini tentu saja jauh lebih kecil dari Jakarta yang memiliki wilayah seluas 661,5 km² dengan populasi penduduk 10,56 juta (2020) . 

Meskipun demikian, jika berbicara urusan sepakbola, jangan diragukan lagi. Jumlah peserta Liga Super Swiss memang hanya berjumlah 10 klub. Tapi urusan prestasi jangan ragukan lagi. Kesertaannya di Piala Duniaunia sudah 11 kali, pertama kali pada 1934. Prestasi gemilangnya, sukses menembus perempat final sebanyak 3 kali di tahun 1934, 1938, dan 1954. Sementara di Piala Eropa, tampil di 4 penyelenggaraan, pertama kali pada 1996. Hasil terbaik terakhir, mampu menembus babak 16 besar,  2016. Di Piala Eropa 2020 ini rekor sudah terpecahkan karena Swiss sudah nangkring di babak 8 besar atau quarter final.

Penampilan Timnas Swiss, baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa, sering kali merepotkan tim-tim kuat yang selalu jadi unggulan. 

Di Piala Eropa 2020 kali pun Swiss bukan tim yang diunggulkan. Bahkan bisa jadi kehadirannya selalu dipandang sebelah mata. Namun jangan lupa, status ini justru membuat tim racikan Vladimir Petkovic bisa bermain lepas, nothing to lose. Sehingga Swiss bisa sangat merepotkan bagi yang kehilangan. Ini telah terbukti di beberapa gelaran Piala Dunia maupun Piala Eropa yang diikutinya, Swiss sering kali merepotkan tim-tim kuat yang selalu jadi unggulan. 

Timnas Swiss dipastikan lolos ke pergelaran UEFA Euro 2020 setelah menjuarai grup D pada kualifikasi UEFA Euro 2020 dengan 17 poin dari 8 pertandingan unggul dari Denmark yang hanya memiliki poin 16 dari 8 pertandingan dan hanya nongkrong di peringkat kedua. Pada putaran final UEFA Euro 2020, Timnas Swiss masuk ke Grup A, bersama dengan timnas Turki, Italia, dan Wales.

Berikut hasil pertandingan yang sudah dilalui Swiss di Euro 2020:

Menang (3), Seri (0), Kalah (1)

Swiss vs Wales 1-1
Swiss vs Italia 0-3
Swiss vs Turki 3-1

Dari hasil tersebut, Swiss lolos ke babak knock-out 16 besar setelah berhasil keluar sebagai peringkat ketiga terbaik dengan poin 4.

Di babak 16 besar Swiss mampu menjungkirbalikkan prediksi pengamat dan analis dunia serta pasar taruhan, Swiss bermain perkasa dan membuat Prancis kehabisan akal. Skor akhir 3-3 di waktu normal sehingga pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan 2 X 15 menit. Karena skor tidak berubah hingga wasit meniup peluit untuk mengakhiri permainan diperpanjangan waktu, pertandingan harus ditentukan lewat adu tendangan pinalti. 

Hasilnya, Swiss berhasil mengusir Prancis untuk mengemas koper lebih awal dan pulang dengan membawa duka yang panjang. Karena hasil adu pinalti diraih Swiss dengan skor akhir 5-4. Swiss menang dan melenggang dengan tegak ke ke babak 8 besar. Di babak 8 besar, Swiss telah dinanti Spanyol.

Menghadapi Spanyol, kembali Swiss kurang di unggulkan. Tapi sekali lagi itu tidak membuat Swiss loyo. Justru dengan posisi itu, Swiss tinggal bilang kepada dunia dan semua lawannya, kita lihat saja hasil akhir di lapangan.

Selain fakta-fakta di atas yang membuat Swiss perkasa, rupanya Swiss pun dihuni oleh pemain-pemain yang bukan 'kaleng-kaleng'. Mereka adalah para pemain hebat yang menyebar di klub-klub besar Eropa.

Berikut daftar pemain skuad timnas Swiss di Euro 2020:
Kiper: Yvon Mvogo (PSV), Jonas Omlin (Montpellier), Yann Sommer (Mönchengladbach)

Pemain bertahan: Manuel Akanji (Dortmund), Loris Benito (Bordeaux), Eray Cömert (Basel), Nico Elvedi (Mönchengladbach), Jordan Lotomba (Nice), Kevin Mbabu (Wolfsburg), Becir Omeragic (Zürich), Ricardo Rodríguez (Torino), Fabian Schär (Newcastle United), Silvan Widmer (Basel)

Pemain tengah: Christian Fassnacht (Young Boys), Edimilson Fernandes (Mainz), Remo Freuler (Atalanta), Xherdan Shaqiri (Liverpool), Djibril Sow (Frankfurt), Ruben Vargas (Augsburg), Granit Xhaka (Arsenal), Denis Zakaria (Mönchengladbach), Steven Zuber (Frankfurt)

Pemain depan: Breel Embolo (Mönchengladbach), Mario Gavranović (Dinamo Zagreb), Admir Mehmedi (Wolfsburg), Haris Seferović (Benfica)

Dengan modal itu semua, hati-hati Spanyol. Jika Spanyol merasa jumawa karena pernah 3 kali mengangkat trophy Piala Eropa dan 1 Piala Dunia dan salah-salah Spanyol bukan menang tapi malah menangis.

Sudah pasti, Spanyol akan belajar dari kekalahan Prancis saat bertemu Swiss juga semangat pantang menyerahnya Swiss di setiap laga. Jika Spanyol bisa bermain sabar sambil perlahan membangun serangan mematikan, bukan tidak mungkin Spanyol menang dan Swiss yang malah menangis.

Jadi? Ya, untuk membuktikan siapa yang menang dan siapa yang menangis, mari sama-sama kita tunggu pertandingannya sebentar lagi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun