Upah yang didapatkan dari pekerjaannya tersebut memang tidak banyak, bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Â
Namun menurut beliau upah yang dihasilkan merupakan anugerah dari Tuhan yang patut untuk disyukuri. Berapa pun hasil yang didapatkan, beliau tetap mensyukurinya.Â
Hal ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagiku. Aku tersadar bahwa ketika kita bersyukur dengan segala yang Tuhan berikan entah itu besar atau kecil jumlahnya akan terasa cukup. Manusia yang selalu merasa kurang dan tamak, padahal Tuhan selalu memberikan nikmat yang luar biasa bagi kita.
Menurutnya rezeki itu bukan hanya soal uang atau soal kekayaan. Manusia diberikan nikmat sehat dan umur itu juga merupakan salah satu satu rezeki yang luar biasa. Jika kita sakit, kita tidak akan bisa bekerja dan tentunya kita tidak akan mendapatkan uang.Â
Hidup itu tergantung bagaimana kita bersyukur. Berapa pun upah yang didapatkan jika kita bersyukur, maka rasanya upah yang sedikit itu terasa cukup dan begitu berarti. Kalau kita banyak mengeluh, kita akan terus merasa kurang, padahal sudah banyak yang Tuhan berikan untuk kita. Begitulah kata kakek Sugito.
Setelah mengobrol agak lama dengan beliau, aku dan temanku berpamitan kepadanya. Kami memberikan sebuah bingkisan kecil kepadanya. Kami berharap apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi kakek dan keluarganya.Â
Terima kasih kakek Sugito yang sudah mau berbagi cerita dengan kami. Begitu banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita kakek, terutama tentang bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan telah berikan. Semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur dan sukses dikemudian hari.
Terima kasih Guys!!!!!!
See U di artikel selanjutnya yaaa :'))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H