Mohon tunggu...
hasan.ali.penulis
hasan.ali.penulis Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

📚"Salahkah Aku Terlahir Introvert?" on Play Buku 📚"Berteman dengan Sepi" on Kwikku 📚"Cinta Tah Cita" on Lentera 📚 "InSTAN" on Kwikku ⏳

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Egrang

21 Agustus 2024   21:16 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan dulu, Nak. Jangan bandel ya kamu! Ini obatnya diminum dulu."

Ibunya keluar dari kamar Joko. Ia ditinggalkan dalam posisi kaki kiri diangkat lebih tinggi dari tubuhnya dan diganjal menggunakan bantal.

"Kamu ndakpapa, Jok?"

"Ndakpapa, Yah."

"Syukurlah, masih bisa ikut lomba egrang kan hari Sabtu besok?" tanya ayahnya sembari berjalan, lalu duduk di tepi ranjang Joko.

"Bagaimana mau ikut, Yah, Joko harus istirahat minimal tiga hari."

"Ha... ha.... Lemah kali kamu, Jok. Baru keseleo saja udah nyerah kamu."

"Mana ada Joko lemah, Yah. Aduuuh...."

"Ha... ha.... Kamu tahu, Jok? Dulu Panglima Jenderal Soedirman memimpin perang gerilya melawan agresi militer Belanda yang kedua hanya dengan sebelah paru-parunya loh. Beliau tetap terjun langsung ke medan pertempuran meski harus ditandu. Masa kamu yang cuma keseleo saja sudah keok, ndak mau ikut lomba egrang."

Meski terdengar ada sedikit unsur ejekan, kata-kata ayahnya mampu memompa semangat dalam diri Joko. Malam berikutnya, tepat saat malam 17 Agustus, kurang dari dua puluh empat jam dari perlombaan, Joko kembali berlatih egrang. Kali ini, ia tidak bisa menggunakan kedua kakinya. Ia berlatih hanya dengan kaki kanannya. Egrang sebelah kirinya hanya digunakan untuk pegangan tangan. Sementara kaki kirinya mengawang.

Ibu Joko berteriak berkali-kali, memerintahkan Joko untuk beristirahat. Sementara ayahnya justru tersenyum menyaksikan anaknya dari teras rumah. "Ayo, Jok! Lambat kali kamu ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun