1. Mengetahui kebutuhan belajar siswa: Guru harus mengetahui kebutuhan belajar siswa agar dapat tercipta bahan pembelajaran yang cocok untuknya. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi, konsultasi atau survei kelompok.Â
2. Memasukkan kebutuhan pembelajaran dalam Rencana Produksi Persiapan (RPA): Guru harus mengetahui kebutuhan pembelajaran siswa dan mengelola serta mengatur informasi tersebut untuk membuat Rencana Produksi Persiapan (RPA) yang sesuai.
 3. Validasi oleh ahli media, bahan dan desain Sebelum mengembangkan bahan ajar, sebaiknya guru melakukan validasi dengan ahli media, bahan dan desain untuk memastikan bahan ajar memenuhi standar dan mutu yang diharapkan.Â
4. Eksperimen kelompok besar untuk menguji keefektifan produk: Setelah bahan pembelajaran dikembangkan, sebaiknya guru melakukan eksperimen kelompok besar untuk menguji keefektifan dan efisiensi bahan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan melengkapi bahan pelajaran, membimbingnya atau menggunakannya dalam proses pembelajaran.Â
Â
 Jenis materi pembelajaran inovatif:Â
 Di antara banyak materi pendidikan inovatif adalah misalnya.Â
Â
 1. Materi Terbuka Digital: Materi pembelajaran yang tersedia secara online dan dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet. Misalnya e-book, majalah online, dan website pendidikan.Â
2. Materi terbuka multimedia: Materi pembelajaran yang menggunakan sumber audio, video, dan gambar untuk menjelaskan materi pembelajaran. Misalnya saja video edukasi, animasi dan podcast.Â
3. Materi terbuka berbasis permainan: Materi pembelajaran yang menggunakan unsur permainan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Misalnya saja permainan edukasi, simulasi dan kuis interaktif.Â