Mohon tunggu...
haryo pangestu
haryo pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya badminton

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kasus Pembunuhan dan Alur Menjadi Tersangka Ferdy Sambo

27 Oktober 2022   10:46 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:57 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam polri tersebut, terhadap ajudan pribadinya Brigadir Yoshua Hutabarat menjadi perhatian publik hampir bebrapa bulan belakangan ini.

Kini proses hukum terus berjalan. Ferdy Sambo yang dulunya polisinya polisi sudah menjadi tersangka.

Selain itu ada empat tersangka lainnya, yaitu Putri Chandrawati (istri Ferdy Sambo), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka R, dan Kuat Ma'ruf (sopir Ferdy Sambo).

asal mula kasus Ferdy Sambo membunuh Brigadir J?

Kronologi kasus tewasnya Brigadir J mulai mencuat ketika Ferdy Sambo yang sebelumnya menjabat Kadiv Propam Polri membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.Ferdy Sambo melaporkan adanya kontak tembak antara Brigadir J dengan Bharada E. Tembak-tembakan ini terjadi disebut karena Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Chandrawati, istri Ferdy Sambo.

Ada dua laporan yang dibuat pihak Ferdy Sambo ke Polres Jakarta Selatan dengan terduga Brigadir J, yakni pelecehan terhadap Putri Chandrawati dan percobaan pembunuhan terhadap Bharada E.Adapun saksi dalam kejadian tembak-tembakan tersebut yaitu Kuat Ma'ruf, Bripka RR, dan Bharada E. Sementara jenazah Brigadir J dibawa ke RS Bhayangkara Polri Di hari yang sama juga terdapat informasi terjadi permasalahan saat pengantaran jenazah kepada keluarga Brigadir J.

Di sisi lain, kuasa hukum Brigadir J melapor ke Polri adanya dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J. Lalu pada Senin, 18 Juli 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri.

Adapun laporan pihak Ferdy Sambo tentang dugaan percobaan pembunuhan dan laporan terkait dugaan perbuatan pelecehan yang ditudingkan terhadap Brigadir J dilimpahkan ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 19 Juli 2022.

Menyusul, pada Rabu, 20 Juli 2022, Kapolri juga menonaktifkan Karo Paminal Polri dan Kapolres Metro Jakarta Selatan. Di hari yang sama, autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dilakukan Tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), didampingi Komnas HAM dan Kompolnas.

Singkat cerita, fakta-fakta pun mulai terungkap, mulai dari adanya hambatan penyidikan seperti intimidasi, tekanan, intervensi, hingga menghilangkan barang bukti yang dilakukan beberapa anak buah Ferdy Sambo.

Termasuk fakta CCTV di pos satpam diambil oknum personel Divisi Propam Polri dan Bareskrim Polri.

Pada 3 Agustus 2022, Bharada E ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Lalu, pada 5 Agustus 2022, Bharada E membuat pengakuan berbeda dari sebelumnya.

Fakta pertama datang dari berkas pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan tersangka Ferdy Sambo Cs yang telah dinyatakan P21 pada 28 September 2022.P21 adalah kode yang menandakan bahwa suatu berkas perkara dinyatakan lengkap. Biasanya dipakai oleh penyidik ketika penyidikan kepolisian selesai ditangani.

Fakta selanjutnya adalah pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang resmi menahan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pada 30 September 2022. Proses penahanan ini bertujuan demi mempermudah proses pelimpahan tersangka.Selain itu, keputusan ini ditujukan agar barang bukti kasus pembunuhan dalam perkarannya pada para tersangkan obstruction of justice lebih dimudahkan. Setelah sebelumnya istri Ferdy Sambo itu diharuskan wajib lapor selama belum ditahan. Selain ditahan, Putri Candrawathi dalam keterangannya izin untuk menitipkan anaknya yang paling muda kepada neneknya yang berumur 80 tahun setelah ia ditahan di rumah tahanan.

 Bharada E mengungkap semua fakta yang diutarakanya, termasuk pembunuhan berencana yang didalangi Ferdy Sambo. Kapolri mengumumkan penetapan tersangka terhadap Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal atau Bripka R, dan Kuat Ma'ruf. Kelima tersangka itu dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Di samping kelima tersangka tersebut, Bareskrim juga resmi menetapkan 7 polisi sebagai tersangka upaya merintangi penyidikan (obstruction of justice) kasus pembunuha Brigadir J. Ketujuh polisi yang dimaksud adalah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKP Irfan Wibowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun