Masalah sampah di Pekanbaru juga tidak kalah mencolok. Dinas Lingkungan Hidup harus berperan aktif dalam mengatasi masalah ini, tetapi kenyataannya, banyak drainase yang tersumbat oleh sampah.
Pasukan kuning yang seharusnya tanggap dalam mengatasi tumpukan sampah, sering kali lambat dalam bertindak.
Ketidakmampuan dalam menangani masalah sampah tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga menyebabkan banjir yang merusak infrastruktur jalan.
Sudah bertahun-tahun, Pekanbaru tidak lagi masuk dalam daftar kota yang bersih. Piala adipura sebagai penghargaan untuk kota yang bersih tidak lagi didapatkan kota Pekanbaru.Â
Pertanyaan, kok bisa dulu dapat sekarang sudah tidak dapat lagi? Apa peran Dinas Lingkungan Hidup dalam menjaga kebersihan kota? Apakah kekurangan anggaran untuk menemukan solusi membersihkan kota? Sekarang sudah ada otonomi, apakah pemerintah pusat harus turun menyelesaikan masalah kebersihan kota? Apakah perlu, pihak swasta yang turun menangani masalah sampah kota? Apakah swastanisasi pengangkutan sampah sudah jadi solusi?
Intinya, semakin bertambah banyak sampah maka kualitas hidup masyarakat semakin menurun. Pengelolaan sampah bukan prioritas, bisa dilihat dengan mudah tumpukan sampah dimana-mana. Di lampu merah jalan arifin pertemuan dengan jalan soekarno hatta ada banyak sampah yang beserakan dan dibiarkan dari waktu ke waktu. Sampah ini ada yang hanyut dibawa air hujan dan ada pula yang terbang dibawa oleh angin dan tidak dibersihkan.Â
Saya pernah berkunjung ke negara Singapura pada Januari 2024, negara ini adalah negara yang muslimnya minoritas. Cukup sulit menemukan masjid dinegara ini. Namun dari segi pengelolaan sampah itu baik, tong sampahnya ada dimana-mana, tidak ada alasan untuk buang sampah sembarang. Meskipun bukan negara mayoritas muslim tapi negara ini bersih. Sedangkan Pekanbaru, mayoritas warganya muslim tapi kotanya kotor dan banyak sampah. Padahal dalam ajaran Islam selalu disebutkan bahwa "kebersihan sebagian dari iman".
Jadi, apa yang terjadi dengan kota Pekanbaru?
4. Dinas Pekerjaan Umum (PUPR)
Peran Dinas PUPR juga tidak bisa diabaikan. Pemeliharaan jalan di Pekanbaru masih sangat kurang, dengan banyak jalan di pinggiran kota yang memerlukan perbaikan.
Jalan-jalan utama memang terawat, tetapi area seperti Panam, Sukajadi, Payung Sekaki dan Kulim masih membutuhkan perhatian lebih.
Jalan yang baik adalah fondasi bagi mobilitas masyarakat. Tanpa perawatan yang memadai, jalan akan cepat rusak, dan kemacetan pun akan semakin parah.