Memang betul membangun transportasi umum membutuhkan investasi besar, tapi ini hanya berlaku diawal saja. Selanjutnya hanya perlu biaya maintenance atau perbaikan saja.Â
Kuncinya ada dipemerintah sebagai pemegang kebijakan. Kita tidak bisa mengurangi penggunaan BBM bersubsidi jika hanya menaikkan harga minyak. Kenaikan harga minyak bersubsidi hanya akan menambah inflasi dan kenaikan harga barang lainnya.
Jika pemerintah mengoptimalkan penggunaan transportasi umum, memberikan prioritas pada transportasi umum maka sedikit demi sedikit masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Maka dengan sendirinya beban subsidi negara untuk BBM akan berkurang.
Harapan untuk Perubahan
Agar situasi ini bisa berubah, pemerintah perlu lebih serius dalam merencanakan dan mengembangkan sistem transportasi publik yang baik.
Hal ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan dan polusi, tetapi juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Masyarakat berhak mendapatkan layanan transportasi yang layak, aman, dan nyaman.
Dengar suara rakyat dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem transportasi publik di Indonesia. Rakyatlah yang paling merasakan kondisi transportasi umum Indonesia yang masih semrawut. Merasakan kemacetan panjang hingga berjam-jam sedang pejabat dengan mudah bisa menerobos kemacetan dengan pengawalan polisi dan strobo mobil yang dinyalakan.
Ambil Pelajaran dari Setiap Kejadian
Keberhasilan startup seperti Gojek seharusnya menjadi pelajaran, bukan hanya sekadar prestasi. Kita semua ingin hidup di negara di mana transportasi publik bukan hanya sekadar impian, tetapi kenyataan yang dapat dinikmati oleh semua orang. Keberhasilan Gojek dalam bisnis transportasi patut dibanggakan karena keberhasilan pemerintah membangun ekosistem bisnis di Indonesia.
Namun perlu disadari bahwa keberhasilan ini adalah bukti pemerintah gagal memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia, sehingga dengan lambatnya penanganan dari pemerintah maka pihak swasta turun memberikan solusi dan mendapatkan keuntungan dari sana.
Gojek bisa berhasil di Indonesia karena sistem transportasi negara Indonesia bermasalah. Namun Gojek tidak akan berhasil di Singapura, Malaysia, Eropa dan negara maju lainnya karena negaranya sudah menyiapkan sarana transportasi yang baik.
Kementrian Pariwisata sering kali menargetkan jumlah wisatawan asing ke Indonesia sekian juta. Pertanyaannya, apakah infrastruktur untuk perpindahan manusia sudah di siapkan di seluruh penjuru tanah air? Tidak ada cara lain, transportasi umum massal adalah solusi. Selagi transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kenaikan jumlah wisatawan asing akan menjadi omong kosong belaka.Â
Pergilah ke negara lain, anda akan menemukan fakta bahwa wisatawan lebih menyukai transportasi umum dibandingkan dengan sewa kendaraan pribadi dan tidak semua wisatawan akan menggunakan aplikasi Gojek, Maxim dan Grab untuk berwisata. Pasti menggunakan transportasi umum.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!