Mohon tunggu...
Hary Hermawan
Hary Hermawan Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal.

Hary Hermawan, seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal. www.haryhermawan.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Geowisata, Model, dan Tata Kelola

29 Juli 2019   10:17 Diperbarui: 29 Juli 2019   10:45 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Letak Negara Indonesia secara geografis sangat istimewa. Pertama, Indonesia berada di antara tiga lempang benua besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan juga lempeng Australia. 

Kedua, Indonesia berada di dalam dua kawasan laut dangkal meliputi dangkalan Sahul dan dangkalan Sunda. Ketiga, Wilayah Negara Indonesia memiliki dua deretan pegunungan besar, yaitu pegunungan mediterania dan sirkum pasifik. 

Karena letaknya sangat strategis, membuat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, terutama  kekayaan alam non hayatinya, berupa keanekaragaman fenomena geologi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. 

Bentang alam yang pegununngan yang sangat indah beserta segala bentukan  khas geologinya yang unik merupakan segala bentuk potensi alam yang sudah dimiliki.

 Tidak berlebihan jika Negara Indonesia disebut sebagai negara megageodiversity, mengingat besarnya kekayaan geologi seperti yang telah disebutkan diatas. 

Akan tetapi, kenyataan menunjukan bahwa kekayaan geologi tersebut belum mampu tergarap secara optimal hingga saat ini, mayoritas masih dieksploitasi untuk kegiatan pertambangan serta sebagai bahan baku pendukung dalam industri manufaktur. 

Pengembangan infrastuktur fisik, industri, dan pengembangan urban area di pusat kota, semua ini sangat ditunjang oleh bahan galian yang merupakan sumber daya geologi dari berbagai daerah. 

Dampaknya, tidak sedikit dari kegiatan industri tersebut justru menimbulkan berbagai efek negatif berupa penurunan bahkan kerusakan fungsi ekologis (tata alam) di daerah-daerah bekas pertambangan geologi. Artikel versi pdf tersedia di Google Scholar

Pariwisata diajukan sebagai alternatif solusi pemanfaatan potensi geologi secara ekonomis yang sedikit berbeda dari pemanfaatan aset-aset geologi sebelumnya, sebagai bahan tambang dan industri manufaktur. Kegiatan kepariwisataan memang banyak terkait dengan alam, terutama yang berkaitan dengan pengembangan atraksi wisata. 

Semuanya erat hubunganya dengan masalah lingkungan yang alami yang tidak terlepas dari nuansa geologi, khususnya juga terkait dengan daya dukung lingkungan.

Daya dukung lingkungan tersebut erat kaitanya juga dengan ekosistem, dan keduanya merupakan satu jaringan sistem yang saling terkait (interdependensi) dengan hukum alam, membentuk tempat manusia bermukim serta membentuk suatu tata alam tempat manusia bermasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun