Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pendamping Hidupku

15 Januari 2018   10:09 Diperbarui: 15 Januari 2018   10:14 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Diana!"

Dia menoleh ke belakang dan menatapku penuh tanda tanya. "Ada apa, Dre?"

"Dari kecil, aku sudah menyukaimu bahkan perasaan ini lebih dari kata suka. Aku ingin kamu batalkan pernikahanmu dengan Dito. Dan, jadilah pendamping hidupku."

@@@

Akhirnya, hari yang paling bahagia untukku dan Diana pun tiba. Dengan gagah, aku berjalan menghampiri Diana yang sudah cantik dengan kebaya yang aku pilihkan waktu itu. Aku tak pernah menyangka gadis kecil yang manja dan selalu merengkek saat permintaannya tak kuturuti, kini menjadi sosok gadis yang dewasa dan siap mengarungi bahtera rumah tangga. Bahkan, telah berani mendahuluiku untuk menikah.

"Dito, tolong jaga Diana untukku," ucapku sambil memeluk sosok laki-laki pilihannya.

"Aku akan selalu menjaganya. Terima kasih telah datang ke pernikahan kami," balasnya menepuk bahuku pelan.

Kini aku benar-benar berhadapan dengan gadis pujaanku. Dalam kisah ini, aku hanya menjadi tamu terhormatnya bukan pendamping hidupnya. Pahit memang. Tapi, aku tak bisa berbuat apa-apa cukup menerimanya.

"Selamat Diana. Gadis centilku kini sudah menjadi istri sah, Dito Sanjaya. Jangan merengkek lagi kepadaku kalo minta apa-apa, tapi ke suamimu," candaku.

Diana memukul bahu pelan, "apaan sih, Dre. Siapa juga yang suka merengkek sama kamu," bantahnya malu.

Aku dan Dito tertawa bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun