Kala itu pemerintah seakan-akan ditampar oleh rakyatnya sendiri, pemerintah yang terlihat lemah syahwat terdiam dengan aksi dari para supir truk dari kecamatan Silian - Touluaan - dan Tombatu yang memperbaiki jalan tersebut dengan patungan untuk membeli material perbaikan.Â
Selang beberapa hari setelah itu, muncul suatu pernyataan 'surga telinga' yang mem PHP masyarakat sampai sekarang yaitu janji untuk memperbaiki jembatan Silian - Tombatu yang sampai artikel ini diterbitkan, anggaran 1,5 Millyar untuk jembatan Silian - Tombatu tidak terasa.Â
Apakah ini yang dinamakan satu garis birokrasi manis? tidak, faktanya ya seperti ini. Satu garis tapi birokrasi impoten, tidak sama dengan apa yang dijanjikan.
Infrastruktur yang adalah salah satu fokus utama pemerintahan presiden Joko Widodo, statement Jokowi untuk membangun Indonesia dari Desa sayangnya tidak selaras dengan garis dibawahnya.Â
Kesimpulan penulis adalah, hentikan omong kosong 'satu garis partai' yang katanya bisa mempercepat birokrasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H