Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Pajak Internasional

5 Juni 2023   22:47 Diperbarui: 5 Juni 2023   23:07 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

SOAL 1 (A) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 


INTERPRESTASI PERSAMAAN 

Persamaan tersebut diinterprestasikan sebagai kontekstual transfer pricing terhadap anak perusahaan dan induk perusahaan pada skala multinasional grup. Dimana z dideskripsikan sebagai laba atau income yang diperoleh dari selisih variabel x sebagai hasil dari income anak perusahaan dan y dideskripsikan sebagai income perusahaan induk. 

Sehingga persamaan ini telah merepresentasikan harga transfer yang digunakan oleh kedua perusahaan tersebut dalam skala perdagangan internasional. Dapat dikatakan bahwa x = g(y) = 3y^2 mendeskripsikan keterhubungan x sebagai income anak perusahaan dan y sebagai income dari perusahaan induk yang menjelaskan income dari anak perusahaan sangat bergantung terhadap income dari perusahaan induk. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa determinasi harga transfer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh perusahaan induk.

SOAL 1 (B) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Persamaan tersebut dapat dimakna sebagai harga transfer anak perusahaan dengan induk perusahaannya. Dimana variabel Z merupakan income yang diperoleh dari adanya selisih dari x sebagai harga transfer dan y sebagai volume penjualan. Pada konteks persamaan berikut : x = 1/y, harga transfer yang dilambangkan sebagai x terhadap volume penjualan/produksi (y). Adapun fungsi tersebut menjelaskan hargga transfer akan tergantung pada peningkatan penjualan. Asumsi dalam determinasi harga transfer adalah invers dari volume penjualan.


SOAL 1 (C) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun SUkarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun SUkarno 

Persamaan tersebut dapat diinterprestasikan masih dalam kontekstual transfer pricing yyang dilambangkan z adalah income, x adalah harga transfer dan y merupakan volume penjualan. Persamaan x = 2 - 7y merupakan fungsi dari harga transfer yang memiliki korelasi sangat erat dengan volume penjualan yang dilambangkan dengan adanya koefisien -7.

Asumsinya adalah harga transfer tergantung dengan volume penjualan tertentu. Apabila kita melihat, Z = (x + y)(x - 2y) menjelaskan harga transfer (x) dan volume penjualan atau produksi (y) yang memberikan sumbangsih terhadap nilai Z (misalnya, laba). Dapat dikatakan bahwa persamaan ini merepresentasikan dasar perhitungan terhadap laba yang dihitung secara evaluatif dalam transfer pricing. Dimana (x + y) dan (x - 2y) yang dikalikan menghasilkan harga transfer dan volume penjualan atau produksi terhadap nilai Z.

SOAL 2 (A) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

INTERPRESTASI DATA 

Pada kontekstual pembicaraan treaty shopping, persamaan x = 3t dan y = 1 -- t memiliki korelasi yang sangat erat terhadap aspek penganalisaan dan menilai dari kebermanfaatan terhadap celah kekopongan pajak diantara kedua negara. Dimana korelasi antara Z (laba) dan X sebagai treaty shopping dan y adalah faktor lainnya yang masih memiliki hubungan dengan treaty shopping. Persamaan ini x = 3t dan y = 1 -- t menjadi fungsi yang merepresentasikan bahwa adanya perbedaan yang muncul dari sistem perpajakan suatu negara mulai dari tarif hingga kaitan pajak lainnya sangat mempengaruhi treaty shopping. Dalam persamaan tersebut pula, Z = x^2 - 8xy - y^3 merepresentasikan bahwa faktor dalam treaty shopping yang dilambangkan dengan x dan y tersebut memberikan sumbangsih terhadap nilai z atau sering disebut sebagai laba. Sehingga persamaan tersebut merepresentasikan hitungan dari standar potensi keuntungan yang didapatkan dalam proses treaty shopping. Koefisien yang ada dalam persamaan tersebut merupakan hal yang mempengaruhi nilai Z atau  laba.


SOAL 2 (B) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Pada konsep treaty shopping, persamaan yang ditunjukkan tersebut u = 2r^2 dan V = t + 1 dikaitkan dengan adanya penilaian dan kebermanfaatan dalam emngatur pajak yang memiliki keuntungan pada perbedaan aturan kedua negara. Sedangkan variabel atau income dengan variabel yang menyertainya adalah u,v,t. Faktor yang berpengaruh pada treaty shopping dan t dilambangkan sebagai variabel yang memungkinkan waktu atau periode. Dalam persamaan tersebut jelas mengindikasikan bahwa bahwa pemanfaatan perbedaan pajak ini sangat besar. 

Variabel v (t + 1) mungkin mencerminkan faktor lain yang terkait dengan treaty shopping, seperti pengaruh kebijakan perpajakan atau perubahan aturan perpajakan dari waktu ke waktu. Pada yang lainnya menggambarkan bahwa Z = 3u + vt adalah faktor treaty shopping yang memberikan sumbangsih pada laba. Tentunya persamaan tersebut telah merepresentasikan perhitungan yang mendasari dalam upaya untuk menghemat pajak melalui cara treaty shopping dengan koefisien yang ada didalam persamaan tersebut.

SOAL 2 (C) 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Persamaan dalam treaty shopping ini menggambarkan bahwa x = a + bt dan y = c + dt, berhubungan dengan penganalisaan dan penilaian terhadap potensi manfaat yang diperoleh melalui pengaturan perpajakan yang menguntungkan melalui eksploitasi perbedaan aturan perpajakan antara dua negara. Adapun persamaannya adalah x (a + bt) dan y (c + dt) yang telah menggambarkan faktor treaty shopping dan t adalah waktu atau periodenya. Persamaan x (a + bt) dan y (c + dt) menggambarkan faktor treaty shopping, seperti memanfaatkan perbedaan tarif pajak, insentif perpajakan, atau peraturan perpajakan antara negara-negara. Dalam konteks ini, variabel a, b, c, dan d yang ditulis dalam parameter tersebut.


SOAL 3 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad harun Sukarno 

Sumber Gambar : dokumen pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : dokumen pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Persamaan tersebut mencerminkan total keseluruhan dari korelasional x1 dan x2 sebagai variabel income dan beban dari perusahaan XYZ. X1 dan x2 pun akhirnya merupakan perwakilan dari komponen income dan beban didalamnya. Sehingga diinterprestasikan bahwa aturan pajak yang diimplementasikan dapat dilakukan pengaturan income dan beban terhadap anak perusaan di negara lain.


SOAL 4(A) 

Sumber Gambar : dokumen pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : dokumen pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Persamaan terhadap hubungan demand (qd) dan supply (qs) ini diwujudkan sebagai bagian dari tax heaven country dimana permintaan dalam persamaan 3-p itu adalah demand yang menurun dan harga yang naik. Sedangkan 6p-4 itu harga akan bertambah atau naik jika penawaran juga naik.


SOAL 4 (B)

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Persamaan tersebut telah menggambarkan bahwa demand dan supply yang dilambangkan Qd dan Qs merupakan konteks dari tax heaven country. Dimana persamaan 8-p adalah permintaan yang menurun karena harga naik. Titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs, di mana jumlah yang diminta (Qd) sama dengan jumlah yang ditawarkan (Qs). 

Dampak kebijakan perpajakan yang menguntungkan di negara pajak langit terhadap harga dan volume transaksi dapat dilihat dengan menggunakan titik keseimbangan ini. Seperti yang ditunjukkan dalam persamaan gambar 4(b2), jika tingkat harga (p1) produk atau jasa adalah 2,70, maka akan ada keseimbangan dengan nilai 5,3, dan jika tingkat harga (p2) produk atau jasa adalah -3,7, maka akan ada keseimbangan dengan nilai 11,7. Dengan demikian, nilai 8 dihasilkan dari persamaan 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun