Mohon tunggu...
Amni Haruni
Amni Haruni Mohon Tunggu... -

Profile yang terdeskripsikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Cita-cita Menuju Banyuwangi yang Kian Wangi

30 September 2015   14:28 Diperbarui: 30 September 2015   15:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah yang dimaksimalkan Anas dari segi tata kota, setiap kecamatan disediakan ruang terbuka hijau. Ada ekonomi yang bergerak dari banyaknya pedagang dan pengunjung. Ada permintaan dan penawaran yang memutar perekonomian. Serta, ada komunikasi antar warga yang memunculkan guyub. Masing-masing kecamatan bergerak sendiri-sendiri dengan kapasitasnya sendiri yang pada akhinya berimbas pada kinerja Banyuwangi secara keseluruhan.

Kinerja Banyuwangi selama ini adalah hasil dari proses panjang. Tidak hanya kinerja satu bupati tapi juga kinerja bupati sebelum-sebelumnya. Meskipun setiap bupati memiliki cara berbeda dengan bupati yang lain, namun mereka memiliki cita-cita yang seragam yang tidak jauh-jauh dengan tujuan untuk memajukan dan menyejahterakan Banyuwangi.

Inilah inti yang harus diambil oleh daerah-daerah lain. Banyak daerah yang cita-cita antara satu pemimpin dengan pemimpin lain berbeda, cara meraih cita-cita  tersebut tentu juga berbeda. Akibatnya, muncul kompetisi antar kepala daerah saat ini dengan sebelumnya atau sesudahnya untuk mengukuhkan cita-cita khas pemimpin tersebut. Satu cita-cita terbentuk, diruntuhkan cita-cita pemimpin lain yang juga ingin dianggap lebih. Padahal, masa kepemimpinan kepala daerah maksimal hanya sepuluh tahun. Akan mustahil mewujudkan cita-cita daerah dengan waktu sependek ini karena mewujudkan cita-cita  manusia saja, tidak mungkin secepat itu. Sehingga, penting untuk menjaga kesinambungan cita-cita memajukan dan menyejahterakan daerah antar satu kepala daerah dengan kepala daerah lain.

Acara Hari Habitat Dunia, selalu dibarengi pemberian penghargaan kepada dua pemenang. Indonesia, yang empat hari lagi menjadi tuan rumah Hari Habitat Dunia untuk yang ketiga kalinya hanya pernah mendapatkan satu kali pengharagaan tahun 1992 melalui Kampung Improvement Program dari Institut Tekhnologi Sepuluh November, Surabaya. Dengan adanya kesadaran untuk menyatukan cita-cita memajukan dan menyejahterakan daerah, diraharapkan indonesia tidak hanya mengeloksi terimakasih sebagai tuan rumah, namun juga memperoleh perhargaan yang lebih melimpah pada Hari Habitat Dunia tahun-tahun berikutnya.

 Referensi
  1. Kementrian PU, Dkk. 2015. Buku Panduan Penyelenggaraan Hari Habitat Dunia Jakarta: Sekretaris Nasional Habitat Indonesia.
  2. Anoegrajekti, Novi. 2013. Sastra Lokal dan Industri Kreatif: Revitalisasi Sastra dan Budaya Using. Antavisme Jurnal Ilmiah Kajian Sastra Vol 16 No 2
  3. Pemkab Banyuwangi. 2010. Bupati Canangkan Gerakan Banyuwangi Ijo Royo-royo.go.id (diakses 20/09/2015 13:12)
  4. World Habitat Award. Winner and Finalist Project Details. worldhabitatawards.org (diakses 20/09/2015 13:20)

*) Sumber Gambar: Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun