Mohon tunggu...
Harum KhadijahFittaya
Harum KhadijahFittaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1

Mendengarkan musik akan menyegarkan pikiran dan hati, memasak akan membuat perut kenyang dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Aku Tak Sempurna", Pengaruh Body Shaming Terhadap Self-Confidence

2 November 2023   10:05 Diperbarui: 2 November 2023   10:10 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana pada masa remaja perkembangan dan perubahan terjadi dengan sangat pesat. Pada masa ini, remaja akan mengalami kesadaran diri atau sense of bodilly self yaitu perasaan identitas yang berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. 

Menurut Hurlock (2002) dalam Hidayati (2016), masa remaja merupakan masa badai yang menyebabkan remaja mengalami peningkatan kondisi emosi akibat perubahan fisik maupun psikis. 

Pada masa remaja banyak terjadi perubahan pada diri seseorang, yaitu perubahan pada aspek fisik dan sosio-emosional. Perubahan yang terjadi pada aspek fisik biasanya berupa perubahan bentuk tubuh, dan pada aspek sosio-emosional remaja cenderung lebih sensitif seperti mudah menangis, cemas, bahkan frustasi (Kusmiran, 2014).

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia tentu membutuhkan manusia yang lain. Setiap orang pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain. Di dalam interaksi, body shaming sering kali dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. 

Hal ini akan bermasalah bagi seseorang yang tidak siap secara mental untuk menerima komentar menyakitkan tentang fisiknya dari orang lain. Baik itu oleh teman, guru, bahkan keluarga sekalipun pasti ada yang selalu memberikan komentar buruk tentang diri seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut kehilangan kepercayaan dirinya.

Pelaku body shaming cenderung bersikap puas, cuek dan biasa saja dengan apa yang telah ucapkan. Body shaming sering dianggap lelucon oleh Sebagian orang, padahal body shaming sangat berdampak besar bagi kehidupan korban kedepannya. Korban body shaming yang hilang rasa percaya dirinya akan sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, akan lebih senang jika sendiri, sulit mengemukakan pendapat, dan sulit untuk mengembangkan dirinya. Hal ini akan menghambat perkembangan seseorang.

Body shaming banyak terjadi dikalangan remaja perempuan. Standar cantik di Indonesia adalah memiliki body goals, kulit putih, dan wajah yang mulus. Ada beberapa kelompok yang hanya mau berteman dengan orang yang memiliki standar cantik, dan orang yang tidak memiliki standar cantik justru cenderung dijauhkan, diejek dan ditertawakan. 

Hal ini memunculkan rasa kurang percaya diri, sehingga banyak perempuan berfikir keras dalam memikirkan bentuk tubuh yang ideal atau biasa disebut dengan diet. Beberapa orang melakukan diet dengan sehat, namun tidak sedikit orang melakukan diet justru mengganggu kesehatan fisiknya dikarenakan sikapnya yang tidak lagi memperdulikan kesehatannya, asalkan ia bisa mendapatkan bentuk tubuh yang sesuai dengan standar cantik di Indonesia.

Keberhasilan diet akan membuahkan hasil yang memuaskan dan membuat seseorang merasa diterima dilingkungan sosialnya. Namun ada juga keberhasilan diet yang justru membuat dirinya semakin terpuruk karena komentaran orang yang semakin pedas, seperti “badannya kurusan ya, jangan banyak pikiran dong”. Pun dalam proses diet pasti selalu saja ada komentar dari kanan atau kiri, katanya “gaya banget diet diet, kaya yang bisa aja”.

Pengalaman body shaming lainnya yang dialami oleh remaja perempuan adalah memiliki permasalahan kulit di wajahnya, seperti jerawat. Jerawat berhubungan dengan hormon, yang artinya tidak semua hormon setiap manusia itu sama. 

Ada perempuan yang memiliki banyak jerawat, sedikit jerawat, dan jerawat yang hanya muncul diwaktu tertentu saja. Memiliki jerawat di wajah selalu dianggap tidak pernah merawat wajah, padahal orang yang berkomentar belum tentu mengetahui bagaimana seseorang merawat wajahnya. Banyak yang rela menghabiskan uang untuk perawatan wajah, namun masih saja mendapatkan ejekan dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun