Manfaatkan Stay at Home Gaet Kaum Milenial Gemari Bridge
Oleh : Bert Toar Polii
Selama ini olahraga bridge terkesan sebagai olahraga orang tua sehingga jarang diminati kaum milenial.
Salah satu contoh gambling adalah situs Bridge Base Online yang sedang naik daun saat ini karena dari hanya sekitar 20 ribuan anggota, saat stay at home melonjak di angka 60 ribuan.
Hal ini sempat membuat banyak anggota kecewa karena situs ini menjadi tidak stabil terutama pada saat  hamper semua anggota sekaligus terjun bermain.
Untung saja situs yang di sponsori oleh Bill Gates seorang penggemar olahraga bridge yang fanatic ini bisa cepat menyesuaikan.
Nah penampilan awal situs ini memang mencerminkan bahwa yang main bridge itu kaum tua, sebab yang muncul adalah wajah-wajah pemain yang sudah berusia diatas 50 tahunan.
Diawali tahun 2000an, World Bridge Federation (WBF) termasuk Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) mulai menyasar kaum muda atau yang sekarang akrab disebut kaum milenial.
PB Gabsi sendiri telah membuat program Bridge Masuk Sekolah (BMS) sejak tahun 2002 dan sempat mencapai hasil yang mengejutkan karena bisa menggaet hamper 30 ribuan pelajar sehingga membuat bridge dipertandingkan di Popnas dan O2SN. Malah oleh Jose Damiani, Presiden  WBF waktu itu, Indonesia sempat dipuji dalam beberapa kesempatan saat menyampaikan pidato.
Sayang sekali saat Mendikbud Muhammad Nuh, olahraga bridge dicoret dari Popnas dan O2SN hanya karena ada surat keberatan bahwa olahraga ini identic dengan judi karena alat yang digunakan kartu.
Sedih memang mengingat hal ini, tapi memang walaupun banyak masyarakat sudah menyadari tetap ada yang berpandangan sempit seperti diatas.
Saat ini saat masyarakat dianjurkan untuk "stay at home" adalah kesempatan emas buat olahraga bridge menggaet kaum milenial. Ini sangat memungkinkan karena sebagai olahraga otak yang mengandalkan  Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ),Kecerdasan Spiritual (SQ) dan kecerdasan lainnya serta yang terpenting bisa dipertandingkan secara daring pasti akan diminati kaum milenial.
Ketergantungan kaum milenial akan penggunaan gadget seakan sulit dibendung. Tapi juga perlu dicarikan kegiatan yang bermanfaat pada saat mereka menggunakan gadget.
Semoga olahraga bridge bisa memanfaatkan momentum "stay at home" untuk menarik sebanyak-banyaknya kaum milenial agar menggemari olahraga ini.
Banyak hal positif yang bisa dimanfaatkan dari menggemari olahraga bridge, seperti yang disampaikan Ketuam PB Gabsi Miranda S Goeltom : "Olah raga Bridge memiliki dampak positif yang kuat dalam mengembangkan
kemampuan intelektual manusia dan dalam memperkuat karakter sebuah
bangsa, Insan olahraga harus mampu menunjukkan diri sebagai pelopor dalam
hal sportivitas, persatuan dan persaudaraan, sehingga nilai-nilai olahraga bisa
menjadi bagian dari nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, menjadi sumber
persaudaraan dari bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku, ras
dan agama ini"
Nilai-nilai positip yang merupakan ciri-ciri permainan bridge lanjutnya, antara lain
sebagai :
1. Partnerships game, keberhasilan olahraga ini tergantung pada keutuhan
kekompakan setiap pasangan.
2. Intelectual game, dalam olahraga ini dibutuhkan daya pikir, kecerdasan,
kecermatan, ketelitian dan juga strategi sehingga olahraga ini berkesan
olahraga kaum intelektual.
3. Gentlemen game, dalam olahraga bridge dituntut sikap kesatria,
sportivitas yang tinggi serta perilaku yang sopan dan tenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI