Mohon tunggu...
Hartopo PN
Hartopo PN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani Sawit dan Karet

Lahir di Yogyakarta. Tinggal di Bengkulu sejak 2009. Pernah kuliah di Geografi UGM. Mulai 2009 bertani & berkebun sawit & karet. Nikah 1997 & dikaruniai 3 anak laki-laki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagasan Pemikiran Menuju Kabupaten Mukomuko ke Depan

9 Maret 2016   09:53 Diperbarui: 9 Maret 2016   10:51 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan atau ide ini muncul disebabkan oleh adanya keprihatinan yang sangat mendalam ikut memikirkan betapa susah dan beratnya warga transmigrasi UPT. Lubuk Talang Desa Persiapan Talang Makmur, Malin Deman, Mukomuko dan sekitarnya, termasuk warga Desa Gajah Makmur SP 8, Desa Perambah Hutan dan Desa Talang Arah dan sekitarnya, terutama para kepala sekolah, para kepala desa, dan lain-lain, apabila harus mengurus kepentingan-kepentingan sekolahnya, warga desanya, ke Kota Mukomuko sebagai pusat pemerintahan daerah dan pusat administrasi daerah.

Kami semua harus menempuh jalan tanah, sebagian besar jalan masih diperkeras dengan pasir dan batu (sirtu), sebagian kecil jalan sudah beraspal, untuk sampai ke kota kecamatan Air Rami atau kota kecamatan Ipuh harus menempuh perjalanan yang sukar selama 1 – 2 jam. Itu kalau sedang musim kemarau. Waktu perjalanan akan menjadi semakin lama dan tingkat kesukarannya akan menjadi semakin berat, kalau perjalanan itu harus ditempuh pada waktu musim penghujan, karena jalannya menjadi sangat licin dan berbahaya.

Setelah sampai di kota kecamatan Air Rami atau kota kecamatan Ipuh, kami semua, termasuk warga Kecamatan Air Rami dan warga kecamatan Ipuh pun, harus menempuh perjalanan melewati jalan beraspal kurang lebih selama 3 – 4 jam untuk sampai di Kota Mukomuko. Jalan beraspal itupun bukan berupa jalan tol bebas hambatan yang kemungkinan bisa ditempuh hanya membutuhkan waktu perjalanan ½ - 1 jam, tetapi jalan berliku-liku dan naik-turun, yang banyak melewati daerah perkebunan sawit.

Itulah sekelumit betapa sukarnya dan betapa beratnya, warga Kecamatan Malin Deman, warga Kecamatan Air Rami dan warga Kecamatan Ipuh, untuk mengurus kepentingan-kepentingannya, baik dalam bidang pemerintahan, administrasi, kependidikan, ekonomi, dan lain-lain, yang harus diselesaikan di Kota Mukomuko, ibukota Kabupaten Mukomuko yang dibangun dan dikembangkan di daerah ujung utara dari wilayah Kabupaten Mukomuko yang bentuk wilayahnya sempit memanjang dari selatan ke utara sepanjang ± 78 km (jarak garis lurus menggunakan alat pengukur jarak pada website wikimapia.org atau google maps).

Sebenarnya, warga Kecamatan Sungai Rumbai dan warga Kecamatan Pondok Suguh pun, yang posisi letak geografisnya berada di sebelah utara dari ketiga wilayah kecamatan di atas, adalah masih relatif jauh untuk menempuh perjalanan ke Kota Mukomuko.

Gambaran wilayah adminstrasi seluruh kecamatan di Kabupaten Mukomuko disajikan di gambar peta di bawah ini, di-copy-paste-kan dari website kpu-mukomukokab.go.id.

 [caption caption="website kpu-mukomukokab.go.id."][/caption]Peta Jalan-nya diambilkan dari hasil merekam gambar dengan kamera Hp Lenovo A850 pada peta satelit dari website wikimapia.org sewaktu menelusuri wilayah daerah Kabupaten Mukomuko.

Dengan sudut pandang yang lebih luas pun secara geografis dapat dilihat pada Peta Kawasan Hutan Provinsi Bengkulu dibawah.

 [caption caption="website wikimapia.org "]

[/caption]Tampak cukup jelas jalan yang harus ditempuh dari Ipuh, Mukomuko ke Kota Mukomuko.

Tampak gambar polygon setengah lingkaran di bagian tepi bawah adalah menunjukkan daerah Ipuh, Mukomuko dan gambar polygon lingkaran penuh di pojok bagian tepi bawah adalah menunjukkan daerah UPT. Lubuk Talang Desa Persiapan Talang Makmur, Malin Deman, Mukomuko.

Tampak gambar kotak berwarna kuning adalah menunjukkan daerah Kota Mukomuko.

Tampak gambar kursor tanda positip di tengah-tengah gambar peta di atas adalah menunjukkan daerah Kecamatan Teramang Jaya dimana Pasar Bantal berada. Perbesaran gambar dimana Pasar Bantal berada dapat dilihat dengan lebih jelas pada gambar peta dibawah ini.

 [caption caption="website wikimapia.org "]

[/caption]Ada 2 model gagasan pemikiran menuju Kabupaten Mukomuko Ke Depan yang bisa disampaikan di sini, yaitu :

1. Pemekaran wilayah Kabupaten Mukomuko menjadi 2 wilayah baru, yaitu wilayah Kabupaten Mukomuko Utara dan wilayah Kabupaten Mukomuko Selatan atau yang sudah lebih dikenal dengan istilah Kabupaten Bengkulu Barat.

2. Pembangunan atau pemindahan ibukota kabupaten ke daerah sekitar Pasar Bantal di wilayah Kecamatan Teramang Jaya.

Model gagasan pemikiran yang pertama adalah berkaitan dengan loncatan atau lompatan perkembangan politik ke depan, tergantung dari kebijaksanaan seluruh warga Kabupaten Mukomuko. Hal tersebut akan terwujud kalau kebijaksanaan pemekaran wilayah memang sudah sangat mendesak dibutuhkan demi efisiensi dan efektivitas program-program pembangunan ekonomi dan pendidikan, tentunya pemerataan kesejahteraan dan kemakmuran warga Kabupaten Mukomuko dapat dicapai lebih cepat dan lebih adil, tidak terkecuali pemerataan pembangunan infrastruktur jalan dan lain-lainnya.

Model gagasan pemikiran yang kedua adalah dipandang perlu adanya pembangunan atau pemindahan ibukota kabupaten ke daerah sekitar Pasar Bantal di wilayah Kecamatan Teramang Jaya, dimana lokasi tersebut lebih tepat karena merupakan titik tengah wilayah Kabupaten Mukomuko, yang akan menjadi lebih adil, efisien dan efektif, bagi seluruh warga Kabupaten Mukomuko. Contoh penentuan lokasi ibukota suatu wilayah Pemerintahan Daerah yang paling tepat mempertimbangkan situasi dan kondisi geografis daerah adalah ibukota Propinsi Bengkulu sendiri. Penentuan lokasi tersebut sangat jenius. Sehingga pula mempermudah pemerataan berkeadilan program-program pembangunan dalam segala bidang kehidupan bagi masyarakat Bengkulu.

 

Kajian Singkat Mengenai Jarak

Banyak sekali efisiensi dan keuntungan jangka panjang, apabila ibukota Kabupaten Mukomuko dibangun dan dipindahkan ke Bantal, antara lain :

1. Penghematan pembiayaan transportasi

2. Penghematan waktu dan tenaga

Dalam kurun waktu 10 tahun ke depannya saja misalnya, sebagai asumsinya, betapa besarnya bahan bakar kendaraan yang dapat dihemat, masa penggantian suku cadang kendaraan bermotor akibat adanya kerusakan dapat diperpanjang yang berarti penghematan dari pembelian suku cadang kendaraan bermotor tersebut, biaya akomodasi perjalanan, dan sebagainya. Semua itu akan menghemat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran belanja masyarakat awam. Belum lagi penghematan waktu dan tenaga yang sudah dapat dipastikan efisiensinya.

Dari satu sisi ini saja sudah terlihat jelas sekali ketidak-adilan biaya yang harus ditanggung antara masyarakat di daerah Mukomuko Selatan (Air Rami, Malin Deman, Ipuh, Sungai Rumbai, Pondok Suguh) dengan masyarakat di daerah Mukomuko Utara. Pembangunan infrastruktur jalan di daerah Mukomuko Selatan juga sangat kurang dibandingkan di daerah Mukomuko Utara selama satu dekade ini, sehingga sangat merugikan proses pembangunan ekonomi masyarakatnya, betapa beratnya biaya operasional kegiatan usaha perdagangan dan pembangunan fisik di daerah Mukomuko Selatan tersebut.

 

Kajian Geografis Daerah Bantal Secara Singkat

Secara sepintas dan sederhana, daerah Bantal, Teramang Jaya, berdekatan dengan sungai Bantal yang cukup besar, merupakan suatu daerah lembah yang cukup lebar / luas, merupakan dataran alluvial dan kaki pegunungan Bukit Barisan yang agak sempit dan sedikit bergelombang geomorfologinya bila dibandingkan dengan dataran alluvial di daerah sebelah timur pegunungan Bukit Barisan secara umumnya mulai dari utara hingga selatan, mulai dari daerah Sumatera Utara hingga daerah Lampung.

Topografi daerah Bantal juga lebih menguntungkan dalam hal sisi keamanannya dari adanya bahaya kenaikan permukaan air laut global akibat meningkatnya suhu global dunia sebagai akibat dari efek rumah kaca dunia, dimana semakin mencairnya es di kutub utara.

Ada sebuah teori terkenal yang masih diakui kebenarannya hingga sekarang bahwa apabila suhu global dunia naik sebesar 1°C maka ketinggian permukaan air laut dunia akan bertambah sebesar 2,3 meter. Hasil penelitian internasional yang terbaru tahun 2013 di Bali pun telah membuktikan fakta yang demikian, seperti dalam pemberitaan disini dan disini.

Jadi, disarankan bahwa pembangunan perkantoran kabupaten dan lain-lain diusahakan di bagian wilayah yang berketinggian tempat lebih dari 5 meter dari permukaan air laut (dpl) misalnya.

Secara umum pun, tetap perlu dilakukan pemeliharaan areal hutan Hutan produksi Terbatas (HPT), areal hutan Hutan Produksi (HP), apalagi areal hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jangan sampai dialihfungsikan secara membabi buta menjadi areal perkebunan tanaman kelapa sawit, yang menyebabkan semakin tingginya tingkat erosi tanah dan berkurangnya daya serap tanah terhadap air hujan dalam bentuk surface run-off menuju membentuk gulley erosion sehingga menyebabkan banjir, tetapi dapat dialihfugnsikan sebagai perkebunan tanaman industri karet sebagai langkah manifestasi penghutanan kembali demi menyelamatkan daerah penangkap air hujan (recharge area) dan keberlangsungan keberadaan air tanah (reservoar).

Peta Kawasan Hutan Provinsi Bengkulu dibawah ini 

 [caption caption="website httpblog.ulayat.or.id"]

[/caption]Oleh karena itu, perlunya dilakukan studi kelayakan untuk menentukan adanya kemungkinan berpotensinya daerah Bantal sebagai ibukota Kabupaten Mukomuko ke depan.

Kedua peta topografi dibawah dapat diperbesar untuk melihat detail informasinya, terutama untuk mencermati daerah Bantal, Teramang Jaya dan deskripsi wilayah daerah Kabupaten Mukomuko secara geomorfologikal. Suber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui google.

[caption caption="Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) "]

[/caption]

[caption caption="Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) "]

[/caption]Dengan dilakukannya penulisan yang sederhana ini, penulis akhirnya berusaha mencari informasi pendukung sebanyak-banyaknya, walaupun hanya melalui google internet, yang salah satunya dapat menjumpai dan membuka website www.bappeda.bengkuluprop.go.id, sehingga ditemukan Peta Rencana Struktur Ruang Propinsi Bengkulu (Jangka Panjang) 2010 – 2030 tentang rencana dibangunnya jalan rel Kereta Api (KA) dan usulan jalan Nasional Lintas Tengah, seperti yang dapat dilihat pada peta dibawah ini.

 [caption caption="www.bappeda.bengkuluprop.go.id"]

[/caption]Tampak jelas sekali garis merah putus-putus memanjang dari utara hingga selatan, dari Teras Terunjam hingga hampir sampai Desa Giri Mulyo, Ketaun, Bengkulu Utara, yang merupakan usulan Jalan Nasional Lintas Tengah, adalah hampir sama dengan ide yang pernah penulis sampaikan di www.kompasiana.com pada tanggal 19 Januari 2014 yang lalu dengan judul tulisan seperti ini. Saat menuliskan ide tersebut dengan istilah Jalan Lingkar Atas (JLA), yaitu setelah penulis mendapat kabar akan dibangunnya Kota Terpadu Mandiri (KTM) Penarik dan KTM Ipuh, penulis belum pernah mencari informasi dari Bappeda Bengkulu di atas, berhubung tulisan tersebut sangat sederhana.

Ternyata pula ada rencana dibangunnya jalur rel KA yang melewati Kabupaten Mukomuko sejajar sepanjang garis pantai barat Pulau Sumatera sebagai “sabuk” Pulau Sumatera, seperti di Pulau Jawa, yang akan mempercepat perkembangan perekonomian di tanah Sumatera. Apalagi Kabupaten Mukomuko khususnya, dan Propinsi Bengkulu pada umumnya, merupakan salah satu wilayah bagian dari Pulau Sumatera yang paling tengah dan paling barat, sehingga relatif paling terisolir dari dunia luar dalam skala Nasional.

Untuk dapat lebih membuka ke-terisolir-annya, barangkali ada potensi perlu dipelajari dan dikaji kemungkinan membangun pelabuhan perikanan dan minyak CPO kelapa sawit di daerah sekitar muara Sungai Ipuh.

Inilah sedikit tulisan yang dapat disajikan, semoga ada manfaatnya.

NB : Ditulis selama 3 hari, dari tanggal 28 – 31 Desember 2015. Mohon masukan dan saran dari pembaca yang budiman. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun