Mohon tunggu...
Hartopo PN
Hartopo PN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani Sawit dan Karet

Lahir di Yogyakarta. Tinggal di Bengkulu sejak 2009. Pernah kuliah di Geografi UGM. Mulai 2009 bertani & berkebun sawit & karet. Nikah 1997 & dikaruniai 3 anak laki-laki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagasan Pemikiran Menuju Kabupaten Mukomuko ke Depan

9 Maret 2016   09:53 Diperbarui: 9 Maret 2016   10:51 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kurun waktu 10 tahun ke depannya saja misalnya, sebagai asumsinya, betapa besarnya bahan bakar kendaraan yang dapat dihemat, masa penggantian suku cadang kendaraan bermotor akibat adanya kerusakan dapat diperpanjang yang berarti penghematan dari pembelian suku cadang kendaraan bermotor tersebut, biaya akomodasi perjalanan, dan sebagainya. Semua itu akan menghemat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran belanja masyarakat awam. Belum lagi penghematan waktu dan tenaga yang sudah dapat dipastikan efisiensinya.

Dari satu sisi ini saja sudah terlihat jelas sekali ketidak-adilan biaya yang harus ditanggung antara masyarakat di daerah Mukomuko Selatan (Air Rami, Malin Deman, Ipuh, Sungai Rumbai, Pondok Suguh) dengan masyarakat di daerah Mukomuko Utara. Pembangunan infrastruktur jalan di daerah Mukomuko Selatan juga sangat kurang dibandingkan di daerah Mukomuko Utara selama satu dekade ini, sehingga sangat merugikan proses pembangunan ekonomi masyarakatnya, betapa beratnya biaya operasional kegiatan usaha perdagangan dan pembangunan fisik di daerah Mukomuko Selatan tersebut.

 

Kajian Geografis Daerah Bantal Secara Singkat

Secara sepintas dan sederhana, daerah Bantal, Teramang Jaya, berdekatan dengan sungai Bantal yang cukup besar, merupakan suatu daerah lembah yang cukup lebar / luas, merupakan dataran alluvial dan kaki pegunungan Bukit Barisan yang agak sempit dan sedikit bergelombang geomorfologinya bila dibandingkan dengan dataran alluvial di daerah sebelah timur pegunungan Bukit Barisan secara umumnya mulai dari utara hingga selatan, mulai dari daerah Sumatera Utara hingga daerah Lampung.

Topografi daerah Bantal juga lebih menguntungkan dalam hal sisi keamanannya dari adanya bahaya kenaikan permukaan air laut global akibat meningkatnya suhu global dunia sebagai akibat dari efek rumah kaca dunia, dimana semakin mencairnya es di kutub utara.

Ada sebuah teori terkenal yang masih diakui kebenarannya hingga sekarang bahwa apabila suhu global dunia naik sebesar 1°C maka ketinggian permukaan air laut dunia akan bertambah sebesar 2,3 meter. Hasil penelitian internasional yang terbaru tahun 2013 di Bali pun telah membuktikan fakta yang demikian, seperti dalam pemberitaan disini dan disini.

Jadi, disarankan bahwa pembangunan perkantoran kabupaten dan lain-lain diusahakan di bagian wilayah yang berketinggian tempat lebih dari 5 meter dari permukaan air laut (dpl) misalnya.

Secara umum pun, tetap perlu dilakukan pemeliharaan areal hutan Hutan produksi Terbatas (HPT), areal hutan Hutan Produksi (HP), apalagi areal hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jangan sampai dialihfungsikan secara membabi buta menjadi areal perkebunan tanaman kelapa sawit, yang menyebabkan semakin tingginya tingkat erosi tanah dan berkurangnya daya serap tanah terhadap air hujan dalam bentuk surface run-off menuju membentuk gulley erosion sehingga menyebabkan banjir, tetapi dapat dialihfugnsikan sebagai perkebunan tanaman industri karet sebagai langkah manifestasi penghutanan kembali demi menyelamatkan daerah penangkap air hujan (recharge area) dan keberlangsungan keberadaan air tanah (reservoar).

Peta Kawasan Hutan Provinsi Bengkulu dibawah ini 

 [caption caption="website httpblog.ulayat.or.id"]

[/caption]Oleh karena itu, perlunya dilakukan studi kelayakan untuk menentukan adanya kemungkinan berpotensinya daerah Bantal sebagai ibukota Kabupaten Mukomuko ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun