Mereka memulai dengan mempersembahkan korban dan memanjatkan doa kepada Dewa Zeus dan para dewa lainnya kemudian berlanjut pada acara pertandingan. (Seignobous, 2016: 118-119)
Dari penjelasan diatas dapat diketahui mengenai hubungan antara tempat upacara, sarana upacara, waktu upacara dan para pelaku upacara jika dihubungkan dan dikaitkan dengan teori kebentukan yakni agama. Beberapa kuil dan gereja yang ada dalam kebudayaan Yunani kuno masa klasik (abad 8-3 SM), yang diadakan di dalamnya upacara-upacara rutin untuk menghormati para Dewa.Â
Karena masyarakat Yunani kuno memercayai adanya banyak dewa atau polytheisme maka setiap dewa memiliki tempat khusus masing-masing untuk upacara atau melakukan penghormatan.Â
Hal itu terjadi karena, masyarakat Yunani kuno memercayai bahwa setiap dewa mewakili setiap fenomena alam yang terjadi di muka bumi. Oleh karena itu, karena ditemukan banyaknya tempat upacara yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Yunani kuno. Maka dapat disimpulkan bahwa persebaran tempat upacara, sarana upacara, pelaku upacara dan waktu upacara jika dikaitkan dengan teori kebentukan maka akan berhubungan langsung dengan agama. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H