Mohon tunggu...
Hartono
Hartono Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023, Prodi PPG Sekolah Pascasarjana UM

Saya memiliki ketertarikan pada bidang sejarah, sosial, politik, pemerintahan, hukum dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Gentenan, Bentuk Interaksi Assosiatif & Kerukunan Umat Beragama di Desa Ngadas, Kabupaten Malang

19 Juni 2024   17:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   17:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Tradisi Gentenan Terhadap Kerukunan Umat Beragama Warga Masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang

Dari tradisi gentenan yang sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Suku Tengger khususnya di Desa Ngadas mempunyai banyak pengaruh terhadap terjalinnya kerukunan di antara umat beragama. 

Tradisi ini memberikan sebuah makna bahwa persatuan dan kebersamaan harus lebih didahulukan dan diutamakan daripada perbedaan. Persamaan sebagai masyarakat komunitas Suku Tengger yang berada di Desa Ngadas yang telah mandarah daging lebih diutamakan daripada perbedaan yang dimiliki yakni agama yang diyakini. 

Mereka dapat hidup berdampingan di tengah perbedaan agama baik Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katholik ataupun Konghucu, semua tetap beribadah sesuai dengan keyakinan yang dimiliki tanpa mengganggu keyakinan orang lain. Tapi mereka juga bisa Bersatu untuk mempertahankan tradisi dan adat yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang mereka. 

Cara dari masyarakat Desa Ngadas dalam mempertahankan tradisi yang ada, khususnya tradisi gentenan dalam memperkuat silaturahim, memperkuat tali persaudaraan dan menjalin persatuan sangatlah berpengaruh terhadap terjalinnya kerukunan umat beragama di antara mereka. 

Kesimpulan


Kearifan lokal masyarakat dalam mempertahankan tradisi adat dan budaya di dalam perbedaan agama antar masyarakat.  Walaupun masyarakat Desa Ngadas hidup ditengah perbedaan corak agama, mereka tetap dapat hidup rukun berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi beragama dalam persatuan dan kesamaan Suku Tengger.

 Kerukunan dalam hidup bersama-sama, diwujudkan warga masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan adat dan tradisi yang ada, turun temurun dari nenek moyang. 

Oleh karena itu, kami menyimpulkan dari hasil pembahasan kami bahwasannya tradisi gentenan sangatlah berpengaruh terhadap tejalinnya kerukunan umat beragama di antara masyarakat Komunitas Suku Tengger yang tinggal di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun