Sehingga inspirasi dari penciptaan kuliner baru dari semua turunan produk buah Cemepedak ini bisa saja terus dilakukan. Seperti halnya nenek moyang kita, yang kali pertama hanya bisa memanfaatkan kulit, buah dan biji cempedak dalam kehidupan harian kita.
Nah jika Mandainya sudah bisa dieksploitasi dengan cara dibuat Mandai Crispy dan lagi pengemasannya yang rapi serta sistem penjualannya yang sudah digital, tentu memberikan harapan melesatkan produk pangan ini untuk naik kelas.
Nah, bijinya dan buahnya tentu menunggu sentuhan agar bisa lekas menjadi ladang inspirasi jua, entah dikemas dan dibuat dalam bentuk kue apa saja.
Dengan produk turunan apa saja, dan melekatkan brand turunan bahan Cempedak tentu saja menjadi magnet penikmat kuliner untuk mencoba.
Biji dan buah Cempedak, dua bahan inspirasi untuk diolah! Adakah yang berminat untuk menggarapnya? Bisa saja dijadikan kudapan apapun. Malah bisa saja terus naik kelas menjadi oleh-oleh khas Indonesia, ketika Ibukota negara sudah berada di Kalimantan kan?
Peluang dari buah Cempedak sangat terbuka untuk terus  bisa dimaksimalkan sih menurut saya!
Hutan lestari sumber andalan pangan kita!
Ketahanan pangan tentu saja terkunci dari kondisi Hutan kita yang lestari kan?
Pelestariannya tentu saja harus terus kita wujudkan. Tentu saja bisa kita katakan, gampang! Kita bisa saja membuka perkebunan untuk komoditas Cempedak atau sumber pangan apapun ini dengan mudah.
Iya betul, namun Hutan dengan segala ekosistemnya tentu perlu pula dilesatarikan, termasuk pohon Cempedak yang menjadi elemen penting rantai makanan fauna yang ada di dalamnya.