Berbicara adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat di mengerti oleh para pendengar. Namun, beberapa orang terkadang atau terjebak dalam kebiasaan berbicara tanpa landasan yang kuat.Â
Dalam sebuah bentuk pantun kurang lebih seperti ini :
- Naik Perahu menyusuri telaga,
- Airnya tenang,begitu Indah.
- Â Jangan asal bicara tanpa fakta,
- Nanti timbul fitnah yang tak berfaedah.
Sebelum membahas lebih dalam ada baiknya kita tahu, apa definisi bicara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1997). Berbicara adalah: Berkata,Bercakap,Berbahasa,melahirkan pendapat dengan perkataan atau tulisan.
Tentunya berbicara bukan hanya ingin terlihat keren ataupun lancar dalam berbicara. Kata-kata yang tidak di dasarkan pada fakta,pengetahuan, atau pemahaman yang benar dapat menyebabkan kebingungan, kesalahpahaman,dan sesuatu yang tidak di inginkan.
3 Dampak buruk berbicara tanpa landasan yang benar
1). Menciptakan persepsi atau pandangan yang salah
ketika seseorang berbicara, akan sesuatu. Terkadang demi sesuatu tujuan, dia memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Sehingga para pendengarnya pun ikut terpengaruh oleh penyampaiannya.
2). Kehilangan kepercayaanÂ
Seseorang akan cenderung kehilangan kepercayaan karena apa yang dia sampaikan, lambat laun akan di ketahui kebenarannya.
3). Bisa menimbulkan dampak negatif jangka panjang
Pernyataan yang tidak akurat atau bohong yang di anggap sebagai kebenaran, ini bisa merugikan individu,organisasi, atau bahkan masyarakat dan lainnya.
Sebenarnya masih banyak,dampak buruk berbicara tanpa landasan. Menurut saya, tiga poin yang ditulis adalah tiga hal yang perlu kita ketahui sama-sama.
Jika kita berbicara tentang sebuah masalah pasti ada solusi atau cara menghindarinya. Berikut adalah cara menghindari berbicara tanpa landasan.
- Pertama,cari tahu sebelum berbicara
- Kedua,pastikan kata-kata di dasarkan pada fakta
- Ketiga,hindari membuat asumsi
Ada sebuah ungkapan oleh Ali bin Abi Thalib bahwa "Jangan melihat siapa yang berbicara tapi lihatlah apa yang disampaikan."
Jadi setiap kali kita berbicara atau mendengar, kita harus memastikan bahwa apa yang kita katakan atau dengarkan bisa disaring terlebih dahulu, agar informasi yang masuk berdasarkan fakta yang sebenarnya,informasi yang akurat, dan pemahaman yang baik. Dengan demikian, kita siap untuk selalu berusaha berbicara jujur dan bertanggung jawab.
Penulis_@harsa_m1randi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H