Mohon tunggu...
Invest Papua
Invest Papua Mohon Tunggu... -

Tranformasi Indonesia dengan Integitas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sepakbola Indonesia Harus Dipimpin oleh 'Ahok'

13 September 2014   05:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:50 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14105337461734017613

Wajar saja, Pelatih yang tidak 'berhasil' dipecat, Pelatih yang 'berhasil' di promosikan, sebaliknya para pemain juga sama. Tidak perlu hard feeling Fren. Jatuh bangun, maju mundur, demi sebuah prestasi dan standar yang baik itu biasa. Harga diri tidaklah lebih murah ketika kita sedang gagal dan jatuh, justru itulah sebuah kebangkitan, ketika kita mengalami kejatuhan. Ingat kata-kata Ayahanda Batman ketika menemukan si Batman kecil terperosok di lubang sumur, Ketika engkau jatuh, engkau membutuhkan kebangkitan. Ibarat 2 kartu sakti kuning dan merah di kantung wasit, teguran, disiplin, konsekuensi, selalu mengikuti system untuk membentuk hasil yang baik. Pertandingan mana yang pantas tanpa wasit memegang 2 kartu itu ?

Jika kita ingin hasil baik, cintailah Prosesnya, nikmatilah jerih lelah, susah payah, dalam membina anak-anak kita untuk mencapai hasil dari sebuah perjuangan.

O

Orientasi ke Orang !

Ngurus sepakbola adalah ngurus Orang. Orang harus diurus dengan sentuhan hati, Orang yang hidup perlu kehidupan. Organisasi penting, System perlu, tapi perlu orientasi kepada manusianya dalam membangun sepakbola handal. Pemain sepakbola mati kelaparan, terlunta-lunta tanpa gaji kunjung dibayar, kebanyakan Pelatih dan Pemain sudah dianggap seperti produk, bukan orang lagi. Ketika pemain tidak lagi bermain, atau pelatih tidak sanggup lagi melatih, bagaimana masa depan mereka ? adakah jaminan pensiun di hari tua mereka, ataukah kita akan terus menerus membaca di media tentang kisah-kisah pilu mantan pemain hebat berakhir bejat atau hacur derajat. Siapa yang bertanggung jawab atas masa depan mereka ? pemerintah ? Pemilik Klub ? atau Tuhan ? paling enak memojokan dan menyalahkan Tuhan ketika terjadi masalah tanpa solusi. enak aj ...

Bos-bos yang dipercaya uang negara, perhatikanlah orang-orang dibawah.

Orientasi pembinaan sepakbola usia dini harus berfokus kepada pemain sebagai 'orang' bukan boneka dan bukan produk bagi industri sepakbola. Pakailah hati nurani, jangan kalkulator terus.

K

Karakter.

Kualitas mental dan moral individu. Tanpa ada Karakter yang baik dan standard kualitas mental yang tinggi, Sepakbola akan jadi ajang baku tipu, baku ribut, baku bunuh. Investasikan sebanyak mungkin waktu, uang dan tenaga untuk menanamkan Karakter pada bangsa ini.

Biarkanlah AHOK jadi pemimpin sepakbola Indonesia, kalau kita masih ngarep Timnas main di Piala Dunia sebelum Kiamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun