Mungkin bisa saja hanya menyerang jaringan otot kulit bagian luar, seperti ruam dan terjadi kehitaman yang mengering pada kulit (necrosis). Tapi bila sampai menyerang jaringan otot paru-paru, maka yang terjadi adalah kegagalan pernafasan. Myotoxin banyak dipunyai oleh bisa ular derik di kawasan benua Amerika dan kadal gurun di sana.
6. Cytotoxin
Racun jenis ini akan merusak cara kerja sel sehingga efek yang ditimbulkan adalah menghentikan kegiatan produksi unsur yang menghidupi sel tubuh. Atau bahkan lebih parah lagi, cytotoxin dapat memerintahkan sel itu sendiri untuk self destruction atau meledakkan diri.Â
Maka yang terjadi adalah munculnya lebam hitam pada kulit dan otot sehingga dalam waktu sekitar 1-2 jam, otot dan kulit akan mati dan mudah terkelupas. Mereka yang terpapar racun ini bisa sampai mengalami kulit terkelupas mendalam bahkan hingga tampak tulangnya. Ular yang cukup banyak memiliki kadar cytotoxin adalah ular tanah atau ular gibug.
7. Necrotoxin
Setiap sel tubuh pasti memiliki jaringan sel, baik yang tebal maupun yang sangat tipis. Dengan necrotoxin yang masuk ke dalam darah, maka yang terjadi adalah kerusakan prematur sel-sel tubuh.Â
Memang sel tubuh pasti akan rusak. Tapi kerusakan akan sangat cepat bila dipicu oleh necrotoxin tersebut. Bila cytotoxin mampu memerintahkan sel tubuh untuk meledakkan diri, maka necrotoxin cara kerjanya adalah mengaktivasi semua membran sel yang terintegrasi dalam sel.Â
Bila itu terjadi, seluruh program kerja di dalam sel akan berantakan karena semuanya aktif. Terjadilah pelepasan mikroprotein yang tak terkontrol sehingga sel pun rusak dalam waktu singkat. Tampilan necrotoxin dari mulai lebam, necrosis, hingga pendarahan keluar kulit. Ular tanah dan beludak, paling banyak memiliki necrotoxin. Jangan lupa juga, kukang Jawa ternyata memiliki kadar racun tipe ini pada venom di dalam mulutnya.
8. Haemotoxin
Dalam pembuatan gel atau agar-agar akan kita lihat perubahan bentuk dari cair ke padat. Begitulah pula yang terjadi pada hemolisis. Darah memiliki kemampuan mengental dan kembali encer melalui mekanisme yang telah disesuaikan tubuh.Â
Maka bila asupan makanan ke dalam tubuh terlalu banyak yang mengandung unsur pembekuan darah, maka darah akan mengental seperti orang yang menderita kolesterol tinggi.Â
Haemotoxin adalah kadar racun yang mampu mengganggu pembekuan darah, sehingga menyebabkan kolapsnya organ dan kerusakan jaringan. Hewan yang memiliki haemotoxin ini adalah hampir semua hewan berbisa. Namun pada jenis ular beludak (viper), jenis haemotoxin ini lebih banyak ditemui pada bisa mereka.
Tipe-tipe racun di atas adalah hanya beberapa dari banyak tipe racun lainnya, yang dimiliki oleh bisa hewan yang ada di Indonesia dan luar negeri. Penanganan medis untuk menetralisis tipe racun itu pun berbeda-beda cara dan jenisnya.Â
Maka waspadalah selalu dengan hewan-hewan berbisa, jangan sampai salah menangani apalagi mempermainkan mereka, karena ketidaktahuan kita atas karakter mereka. Setiap hewan, walaupun tampaknya jinak, namun tetap saja memiliki animal instict, yang tak pernah bisa kita prediksi kapan mereka akan menyerang manusia atau lari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H