Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sembelit Karena Tenggelam di Wastafel

14 Oktober 2023   16:58 Diperbarui: 14 Oktober 2023   17:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, seorang pria tamu hotel yang berkebangsaan Belanda menjumpai saya di toko buku yang ada di lantai bawah hotel. Dia menyodorkan secarik kertas lecek dengan berisi dua kata yang ditulis dengan tulisan tangan yang jelek minta ampun.

'SEMBELIT TENGGELAM', begitu tulisan yang tertera di kertas. Btw, kenapa ya tulisan tangan bule tidak ada yang bagus dan rapi seperti tulisan tangan saya? Tulisan tangan saya bagus lho!

"Sembelit?" tanya saya memastikan. Dia mengangguk. "Tenggelam?". Dia mengangguk lagi. Lha, anda sembelit apa urusannya sama saya? Memangnya saya ada tampang tabib atau penjual obat pencahar? 

Dan siapa yang tenggelam? Kok wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda panik? Tapi tenggelam di mana? Hotel kami tidak menyediakan bathtub di kamar mandinya. Masa tenggelam di wastafel atau ember?

Kami sempat saling tatap beberapa saat, mencoba saling memahami maksud dari isi hati masing-masing.

"Are you feeling constipated" tanya saya dengan nada bimbang tak karuan, sekedar mencoba kembali ke laptop. Karena apa pun jawabannya, entah 'yes' atau 'no', saya tidak punya solusinya. Saya tidak paham masalah pencernaan dan seluk beluknya.

"Ah, you speak English," ujarnya lega. Lha, sembelitnya sembuh gara-gara mendengar saya berbahasa Inggris?

Dia pun menjelaskan masalah yang dihadapinya, dan sama sekali tidak ada urusannya dengan masalah pencernaan. Ternyata wastafel di kamarnya mampet sehingga air tergenang tak mau turun, dan dia minta tolong dibetulkan. Jauh benar ya urusan wastafel mampet sampai ke sembelit yang memicu tenggelamnya kapal Van der Wijck. Sumpah mati saya jadi penasaran.

Tapi mungkin karena tampangnya saya yang Hispanik, dia mengira saya cuma bisa bahasa Spanyol seperti Sergio Busquets, pesepakbola dari club Barcelona. Sementara dia sendiri tidak bisa berbahasa Indonesia.

Dan setelah masalah dibereskan, saya pun menjelaskan bahwa sembelit dan tenggelam itu tidak ada urusannya sama wastafel yang mampet. Ajaib benar deh kompeni satu ini. Akhirnya dia mengaku bujangan kepada setiap wanita? No, dia mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga harus menggunakan aplikasi kamus online.

Dan setelah saya ikut cek aplikasi kamus cinta sang primadona yang ada di ponselnya, ternyata memang benar terjemahannya begini:

Sink: Tenggelam

Clogged: Sembelit

Padahal yang dia mau cari adalah istilah bahasa Indonesia dari 'clogged' yang harusnya 'mampet', dan 'sink' yang harusnya 'wastafel'. Tetapi yang keluar malah cuma kata 'sembelit' dan 'tenggelam' tanpa ada alternatif kata yang lain untuk terjemahan kata yang sama. Pengen saya cambuk pembuat aplikasinya, bikin pusing bangsa dan negara saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun